摘要:Kota Muntilan merupakan salah satu kota kecil yang merespon perkembangan dan modernisasi. Selain kedudukannya di jalur nasional yang menghubungkan antara Kota Yogyakarta dengan Kota Semarang sebagai ibu kota propinsi, ternyata Kota Muntilan menyimpan aspek-aspek kelokalan seperti kondisi alamnya, masyarakatnya sebagai keturunan orang Jawa dan keanekaragaman Agama yang ada, namun sekaligus menjadi peluang bagi perkembangan Kota Muntilan. Fenomena-fenomena ini yang akan terus bermunculan sehingga akan mempengaruhi arah tatanan ruang perkotaan yang disusun oleh pemerintah dalam suatu proses dan produk perencanaan tata ruang. Penelitian nilai lokal dalam perencanaan tata ruang dengan pendekatan Grounded Theory berhasil mendapati nilai-nilai lokal yang terbentuk dari interaksi masyarakat dengan aspek-aspek kelokalan, diantaranya pandangan masyarakat mengenai ancaman Gunung Merapi, kecintaan sebagai wong jowo, nilai keimanan yang tersembunyi dari kesenian pahat batu, kesenian mina lumping serta toleransi dan keharmonisan antar umat beragama pada masyarakat Muntilan. Dari sekian nilai lokal ternyata hanya satu nilai lokal yang dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang dan tertuang didalam dokumen rencana tata ruang, RDTRK Muntilan. Adapun nilai lokal lainnya yang tidak diatur pemerintah dalam perencanaan tata ruang, dijadikan sebagai rekomendasi kepada pemerintah dan pihak terkait dalam pelaksanaan perencanaan tata ruang Kota Muntilan. Kata kunci: nilai lokal, perencanaan, tata ruang