摘要:Dewasa ini aktivitas penduduk di kota metropolitan pada akhir pekan telah mengalami peningkatan yang berdampak pada munculnya kemacetan yang cukup serius di beberapa kawasan pusat hiburan kota. Seiring dengan adanya ketidakmerataan ketersediaan fasilitas akibat urban sprawl, penduduk di daerah pinggiran berpotensi sebagai bangkitan perjalanan menuju pusat kota (CBD) dalam mengakses kebutuhan hiburan dan rekreasi pada akhir pekan. Permasalahan tersebut, dapat semakin rumit seiring dengan adanya peningkatan kesejahteraan, pertumbuhan penduduk, dan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap perilaku perjalanan akhir pekan sebagai langkah untuk membangun kebijakan transportasi yang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis berupa distribusi frekuensi dan regresi linear berganda untuk menemukan faktor spasial dan non-spasial rumah tangga yang mempengaruhi perilaku perjalanan. Hasil studi menunjukkan bahwa rumah tangga yang tinggal semakin dekat dengan CBD akan terdorong untuk meningkatkan frekuensi perjalanan dalam memenuhi kebutuhan sosial, rekreasi, dan hiburan pada akhir pekan, sedangkan yang tinggal lebih jauh dengan CBD akan meningkatkan panjang perjalanan mereka. Perjalanan tersebut akan semakin bervariasi seiring dengan adanya perubahan kondisi sosial, demografi, dan ekonomi rumah tangga seperti kepemilikan anak usia dibawah 16 tahun, kepemilikan mobil, peningkatan pendapatan dan pengeluaran hiburan oleh rumah tangga. Kata kunci: urban sprawl, akhir pekan, perilaku perjalanan