摘要:Penelitian ini secara empiris mengkaji hubungan antara dua dimensi kualitas auditor:
independensi serta spesialisasi auditor, dan tingkat discretionary accruals, sebuah proxy untuk
manajemen laba. Penelitian ini berfokus pada manajemen laba seiring dengan semakin
meningkatnya tekanan di kalangan para investor, pembuat kebijakan, dan reformis tata kelola
perusahaan agar membuat suatu mekanisme untuk mengendalikan perilaku oportunistik yang
berlebihan di kalangan manajer. Independensi dan spesialisasi auditor menjadi pusat dari
analisis ini karena kedua faktor tersebut dianggap sebagai penentu kunci dari manajemen laba.
Sebagaimana manajemen laba, independensi dan spesialisasi auditor merupakan dua hal yang
tidak bisa diamati. Penelitian ini menggunakan discretionary accruals absolut, rasio jasa nonaudit terhadap jasa total dan pangsa pasar industri auditor sebagai masing-masing proxy.
Dengan menggunakan data tahun 2004 yang dikumpulkan langsung dari 325 perusahaan
yang terdaftar di bursa saham Australia, penelitian ini tidak menemukan hubungan yang
signifikan antara rasio jasa non-audit terhadap jasa total dan besaran manajemen laba. Dengan
demikian, hasil penelitian ini menunjukkan ketentuan layanan jasa non-audit dari auditor yang ditunjuk tidak menjamin independensi dan tidak mendukung kemampuan auditor untuk mencegah
manajemen laba. Penelitian ini juga tidak berhasil menemukan suatu perusahaan yang
berkaitan dengan perusahaan audit dengan keterampilan spesialisasi yang secara signifikan
memiliki tingkat discretionary accruals absolut yang lebih rendah dibandingkan dengan
perusahaan yang menggunakan layanan dari non-spesialis. Hasil temuan utama dari penelitian
ini tangguh terhadap berbagai pemeriksaan sensitifitas. Hasil penelitian ini juga memberikan
implikasi bagi berbagai stakeholder. Sebagai upaya untuk mengurangi manajemen laba, saat ini
pengendalian ketentuan layanan non-audit oleh para auditor menjadi dominasi para reformis
tata kelola perusahaan dan pembuat kebijakan secara internasional. Temuan-temuan ini
menunjukkan bahwa perhatian terhadap masalah ini bisa teralihkan sehingga menghambat
kemampuan perusahaan untuk membayar pelayanan jasa non-audit dari auditor yang hanya
memberikan sedikit manfaat padahal biaya semakin meningkat. Selain itu, para pembuat
kebijakan dan para reformis perlu mempertimbangkan dengan lebih jelas mengenai biaya dan
manfaat dari setiap kegiatan untuk membatasi konsentrasi industri dalam pasar audit.
其他摘要:This study empirically examines the relation between two dimensions of auditor quality: auditor independence and auditor specialization, and the level of discretionary accruals, a proxy for earnings management.This study focuses on earnings management in response to mounting pressure amongst investors, policy makers and corporate governance reformists for mechanism to curb excessive opportunistic behaviour amongst corporate management.Auditor independence and auditor specialization are the epicentre of this analysis as these two factors are considered to be key determinants of earnings management.As earnings management, auditor independence and auditor specialization are unobservable, I use absolute discretionary accruals, the ratio of non-audit to total fees and auditor industry market share as respective proxies.Using 2004 data hand collected from 325 Australian publicly listed firms I find no sig-nificant association between the non-audit/total fee ratio and the magnitude of earnings man-agement.Thus, this result suggests the provision of non-audit services by the incumbent auditor does not compromise independence and, therefore, the auditor’s ability to constrain earnings management.This study also fail to find a firm engaging an audit firm with industry specializa-tion skills has significantly lower levels of absolute discretionary accruals than a firm using the services of a non-specialist.The main findings of this study are robust to various sensitivity checks.Findings have implications for various stakeholders.For instance, there is currently ap-pears to be a preoccupation amongst corporate governance reformists and policy makers inter-nationally to curb the provision of non-audit services by the incumbent auditor to aid in such matters as the reduction in earnings management.These findings suggest this preoccupation may be misplaced and that constraining the ability of firms purchase non-audit services from the in-cumbent auditor could provide only limited benefits whilst increasing costs.In addition, policy makers and reformists need to consider more clearly the costs and benefits of any moves to limit industry concentrations within the audit market.