摘要:Bangsa Indonesia sedang mengalami keterpurukan dekade ini, karena minim sekali insan-insan cendikia yang berkarakter. Pendidikan karakter menjadi sangat penting dan menjadi sorotan, sehingga pemerintah mencanangkan pendidikan karakter sebagai simbol dunia pendidikan saat ini. Namun, penanaman karakter yang kuat tidaklah semudah membalik telapak tangan. Seharusnyalah dilakukan sejak usia kanak-kanak. Masa kanak-kanak yang lazim disebut masa keemasan (golden age) sangat rentan terhadap stimulasi, baik itu stimulasi yang benar maupun yang salah. Seperti teori tabularasa, anak diibaratkan kertas putih yang mudah untuk diberi tulisan apapun, atau laksana botol kosong yang bisa diisi air apapun. Hal ini karena dalam otak anak terdapat ribuan neuron yang sedang terkoneksi satu sama lain. Untuk menanamkan karakter sejak masa kanak-kanak, perlu intervensi mendalam pada pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui indigenousasi ke-Indonesia-an sebagai jembatannya, yaitu pembelajaran yang kembali pada tradisi dan budaya (learning by culture). Kata kunci: Indigenousasi, Karakter, PAUD