摘要:Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) hubungan antara sentuhan media massa, status sosial ekonomi dan perilaku mengkonsumsi makanan tradisional baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama, (2) pengaruh tempat tinggal terhadap perilaku mengkonsumsi makanan tradisional, dan (3) perbedaan perilaku mengkonsumsi makanan tradisional antara siswa putra dan siswa putri. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Umum (SMU), Madrasah Aliyah (MA), baik negeri maupun swasta se Kotamadya Yogyakarta Tahun 1998/1999. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 18.332. Subyek penelitian ditentukan dengan teknik "multi stage random sampling" dan diperoleh sampel sebesar 376. Data tentang sentuhan media massa, status sosial ekonomi, tempat tinggal, dan jenis kelamin dijaring dengan teknik kuesioner, sedangkan data perilaku mengkonsumsi makanan tradisional dijaring dengan teknik food frequency. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat perilaku mengkonsumsi makanan tradisional di kalangan siswa SMU Negeri, SMU Swasta, MAN dan MAS pada taraf yang kurang; (2) ada hubungan negatif yang sigmfikan antara sentuhan media massa dan perilaku mengkonsumsi makanan tradisional sebesar rxiy = -0,163, semakin sering seseorang melihat, mendengar, atau membaca iklan makanan nontradisional akan semakin rendah perilaku mengkonsumsi makanan tradisional; (3) ada hubungan negatif yang signifikan antara status sosial ekonomi dan perilaku mengkonsumsi makanan tradisional sebesar rx2y = -0,150, semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua akan semakin rendah perilaku mengkonsumsi makanan tradisional; (4) tidak terdapat perbedaan perilaku mengkonsumsi makanan tradisional di kalangan siswa SMU di Kodya Yogyakarta dilihat dari daerah asal (Fhh 0,091 < F^w 3,02); (5) ada perbedaan perilaku konsumsi makanan tradisional antara siswa laki-laki dan perempuan (t ^ -4,77 > ttabd 1,64), perilaku mengkonsumsi makanan tradisional pada siswa perempuan lebih tinggi dari pada siswa laki-laki; dan (6) terdapat hubungan yang berarti secara bersama-sama antara sentuhan media massa, status sosial ekonomi dan perilaku konsumsi makanan tradisional. Besamya Ryj2 = 0,219, koefisien determinan R =0,048 serta harga F regresi 9,409 lebih besar dari F tabel = 3,02 pada dk (2:373) taraf signifikansi 5%. Sumbangan secara nyata faktor sentuhan media massa dan status sosial ekonomi terhadap perilaku konsumsi makanan tradisional sebesar 4,8% dan sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.