期刊名称:Journal of Contemporary Islam and Muslim Societies
印刷版ISSN:2528-6110
电子版ISSN:2528-7435
出版年度:2020
卷号:4
期号:1
页码:97-131
DOI:10.30821/jcims.v4i1.7356
语种:Indonesian
出版社:UINSU Press
摘要:pAbstrak: Praktik Kekerabatan Batak Toba Muslim sebagai Strategi Pengendalian Lahan di Asahan. Studi ini menunjukkan pemakaian relasi kekerabatan Batak Toba Muslim sebagai strategi penghidupan bagi penguasaan tanah dalam ruang penguasaan yang ganti berganti sejak era Melayu-Islam di Asahan melalui perspektif teori praktik dari Bourdieu. Penelitian dilakukan dengan metode etnografi. Satuan analisis ditetapkan secara berjenjang mulai keluarga, kelompok keturunan, perkumpulan marga, serta komunitas Batak Toba pada wilayah perkampungan pedalaman Bandar Pulau, Bandar Pasir Mandoge dan Buntu Pane. Studi menemukan siasat-siasat adaptasi telah memperluas aliansi dan meningkatkan fungsi praktis kekerabatan Batak Toba dalam upaya penguasaan tanah sebagai sumber daya penghidupan terpenting sebagai satuan kekerabatan berkorporasi. Kontestasi terhadap lahan semakin rumit seiring masuknya pengaruh modal korporasi perkebunan dan kekuatan negara di perkampungan. Ketika berhadapan dengan kepentingan institusi lain yang lebih besar seperti perusahaan perkebunan dan negara dalam hal sengketa lahan, tampak siasat penggunaan jaringan marga atau kelompok keturunan menjadi terbatas fungsinya, jika dibandingkan dengan persaingan sumber daya di antara sesama keluarga Batak Toba. pKata Kunci: praktik kekerabatan, strategi mata pencaharian, migrasi, Muslim Batak Tobabr p: This study shows the use of Toba Batak Moslem kinship relations as a livelihood strategy for land control in the changing space of power since the Malay-Islamic era in Asahan through the perspective of Bourdieu's theory of practice. The research was conducted using ethnographic methods. The analysis units are determined in stages starting from the family, descent group, clan association, and the Toba Batak community in the hinterland areas of Bandar Pulau, Bandar Pasir Mandoge and Buntu Pane. The results of the study found that adaptation strategies have expanded alliances and increased the practical function of the Toba Batak kinship in an effort to control land as the most important source of livelihood as a corporate kinship unit. Contestation of land is getting more complicated as the influence of plantation corporate capital and state power enters the village. When dealing with the interests of other larger institutions such as plantation companies and the state in terms of land disputes, it appears that the use of clan networks or descent groups is limited in function, when compared with the competition for resources among Toba Batak families. br br Keywords: kinship practices, livelihood strategies, migration, Toba Batak Moslem