摘要:Abstrak. Productive disposition siswa perlu dikembangkan. Selain itu, terjadinya revolusi industri 4.0 dan society 5.0, juga adanya pandemi Covid-19 menuntut penggunaan e-learning. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencapaian productive disposition siswa SMP yang memperoleh pembelajaran full e-learning, blended learning dan direct instruction dengan memperhatikan kemampuan awal matematis siswa. Metode penelitian kuantitatif dengan desain faktorial . Subjeknya 91 orang siswa SMP di Bandung. Instrumen yang digunakan adalah angket productive disposition dan pedoman wawancara. Analisis data yang digunakan adalah uji Anova 2 Jalur dilanjutkan uji Tukey HSD dalam menguji perbedaan pencapaian productive disposition siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan pencapaian kemampuan productive disposition siswa yang memperoleh full e-learning, blended learning, dan direct instruction. Siswa dengan KAM tinggi, sedang, dan rendah memiliki perbedaan yang signifikan pencapaian productive disposition. Siswa KAM tinggi memiliki kemampuan productive disposition yang paling baik, diikuti oleh siswa KAM sedang dan rendah. Selain itu, model pembelajaran dan KAM secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kemampuan productive disposition siswa. Agar e-learning terimplementasikan dengan baik, perlu sarana dan prasarana yang menunjang, bahan ajar yang menarik dan interaktif, juga sistem e-learning yang dapat memonitor aktivitas siswa. Kata Kunci: Blended Learning, Direct Instruction, E-Learning, Productive Disposition