摘要:Milk samples were investigated for counts and prevalence of indicator bacteria, which were TPC, coliforms, coagulase positive Staphylococci (CPS), and coagulase negative Staphylococci (CNS). Ten potential risk factors were also evaluated in relation to the prevalence of indicator bacteria. The results showed that the median values of indicator bacterial counts from overall udder-half milk samples were 3.74, 0.70, 1.70, and 2.52 log cfu/ml and from bulk milk samples were 5.69, 2.98, 3.66 and 3.32 log cfu/ml for TPC, coliforms, CPS, and CNS, respectively. None of the median values of overall udder-half milk samples exceeded the maximum limit of the standards for all indicator bacteria. However, in the bulk milk samples only the median value of TPC below the maximum limit of the standards. Overall prevalence of coliforms, CPS and CNS from udder-half milk samples were 46.3%, 37.7%, and 66.0%, respectively, and from bulk milk samples were 86.7%, 76.7%, and 86.7%, respectively. Saanen crossbreed, fifth parity and udders with inflammation were found to be risk factors. This study results indicated that the hygienic practices in the dairy goat farms are still need to be increased. To increase the hygienic level of the milk, the identified significant risk factors must be controlled.
其他摘要:Investigasi terhadap kualitas mikrobiologis susu kambing mentah dengan menggunakan angka lempeng total bakteri (ALTB), koliform, Staphylococcus koagulase positif (CPS) dan Staphylococcus koagulase negatif (CNS) sebagai bakteri indikator, telah dilaksanakan. Sepuluh faktor resiko yang berpotensi terkait dengan adanya bakteri indikator tersebut juga telah dievaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai median dari jumlah bakteri indikator dalam sampel susu asal ambing dan susu kandang untuk masing-masing bakteri indikator, yaitu ALTB, koliform, CPS, dan CNS adalah 3,74; 0,70; 1,70; dan 2,52 log cfu/ml untuk susu ambing dan 5,69; 2,98; 3,66; dan 3,32 log cfu/ ml untuk susu kandang. Nilai median semua bakteri indikator dari sampel susu ambing tidak ada yang melebihi batas maksimum standar yang berlaku. Namun demikian, untuk sampel susu kandang, hanya jumlah ALTB saja yang memenuhi standar yang ada. Prevalensi total bakteri indikator, yaitu koliform, CPS, dan CNS dalam sampel susu ambing masing-masing adalah 46,3%; 37,7%; dan 66,0%, sedangkan dari sampel susu kandang adalah 86,7%; 76,7%; dan 86,7%. Kambing dari bangsa peranakan Saanen, paritas ke-5 dan ambing yang radang telah terbukti sebagai faktor resiko. Data di atas menunjukkan bahwa praktik higiene yang baik di peternakan masih belum optimal dilaksanakan. Kontaminasi bakteri pada susu dapat dikontrol dengan mengendalikan faktor-faktor resiko yang telah teridentifikasi.