摘要:Vaccination of highly pathogenic avian influenza (HPAI) is one of the control measures in poultry farm. There are several factors determining farmer's decision on the implementation of this vaccination. They are the type of poultry, the experience of farmers in the poultry farm, the pattern of poultry farm management, the role of poultry farm on household income, the scale of poultry farm, the mortality rate of poultry, the cost of medication, and the case of HPAI. The analysis result showed that two factors namely type of poultry and the role of poultry farm on household income had significant influence on farmer's decision to implement HPAI vaccination. In fact, the implementation of HPAI vaccination would be more effective in independent farms since the risk of this disease was single-handedly borne by farmers. Apart from that, the implementation of HPAI vaccination would also be more effective in farms that had never been infected by HPAI, particularly layer farms. Overall, HPAI vaccination would be more effectively implemented through supporting biosecurity measures in poultry farms.
其他摘要:Vaksinasi adalah salah satu cara pengendalian penyakit fl u burung pada usaha peternakan unggas. Terdapat beberapa faktor yang menentukan keputusan peternak dalam implementasi vaksinasi, yaitu: jenis unggas, pengalaman peternak dalam usaha peternakan unggas, pola pengelolaan usaha peternakan unggas, peran usaha peternakan unggas terhadap pendapatan rumah tangga, skala usaha peternakan unggas, tingkat kematian unggas, biaya kesehatan unggas, dan kasus penyakit fl u burung. Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis unggas dan peran usaha peternakan unggas terhadap pendapatan rumah tangga berpengaruh nyata terhadap keputusan peternak dalam implementasi vaksinasi fl u burung. Kenyataannya, implementasi vaksinasi fl u burung lebih efektif pada usaha peternakan unggas mandiri karena risiko penyakit ditanggung sendiri oleh peternak. Selain itu, implementasi vaksinasi fl u burung juga lebih efektif pada usaha peternakan unggas yang belum pernah terkena penyakit fl u burung, khususnya usaha peternakan unggas petelur. Hal yang harus diperhatikan adalah bahwa implementasi vaksinasi fl u burung lebih efektif jika didukung penerapan biosekuriti pada usaha peternakan unggas.