摘要:Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) is a symbiotic association between plant roots and fungi. Their major role is to enhance nutrient and water uptake by the host plants. The objective of this research was to study the role of AMF in enhancing productivity, nutritional quality and tolerance mechanism of Stylosanthes seabrana in drought conditions. This research used a completely randomized design with four treatments: A0 (without AMF), A1 (without AMF in drought), A2 (with AMF), and A3 (with AMF in drought) in S. seabrana. Parameters observed were the soil moisture content, water potential of shoot, relative water content of leaf (RWC), root length, shoot and root dry weight, proline, soluble sugars, crude protein, gas production, and digestibility of organic matter. The data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) and the differences between treatments were analyzed with Duncan Multiple Range test. Results showed that inoculation of AMF could enhance leaf water potential, shoot and root dry weight, crude protein, gas production, digestibility of organic matter, but decreased proline and soluble sugars significantly (PS. seabrana seems likely through accumulating organicosmolytes such as prolines and soluble sugars.
其他摘要:Fungi mikoriza arbuskular (FMA) adalah asosiasi simbiosis antara akar tanaman dan fungi. Peran utama FMA adalah untuk meningkatkan serapan hara dan air oleh tanaman inang. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari peran FMA dalam meningkatkan produktivitas, kualitas nutrisi dan mekanisme toleransi dari Stylosanthes seabrana dalam kondisi kekeringan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan: A0 (tanpa FMA), A1 (tanpa FMA dengan kekeringan), A2 (dengan FMA) dan A3 (dengan FMA dengan kekeringan) pada tanaman leguminosa S.s seabrana. Parameter yang diamati adalah kandungan air tanah, potensial air daun, kandungan air relatif daun (RWC), berat kering tajuk dan akar, prolin, gula terlarut, protein kasar, produksi gas, dan kecernaan bahan organik. Data dianalisis dengan analisis varians (ANOVA) dan perbedaan antara perlakuan dianalisis dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi FMA meningkatkan berat kering tajuk dan akar, protein kasar, produksi gas, kecernaan bahan organik, akan tetapi menurunkan prolin dan gula larut secara signifikan (P<0,05). Kekeringan dapat menurunkan kadar air tanah, potensial air daun, berat kering tajuk dan akar, protein kasar, produksi gas, kecernaan bahan organik, akan tetapi terjadi peningkatan prolin dan gula larut secara signifikan (P<0,05). Mekanisme toleransi kekeringan pada S. seabrana melalui akumulasi prolin dan gula terlarut.