摘要：This study was conducted to evaluate the effects of sugars supplementation in skim milk based (SM) and dimitropoulos (DV) extenders on the sperm motility and viability in stallion semen storage at 5 oC and ambient temperature (24-29 oC). Semen samples were collected from 3 stallions; evaluate individually and each of them divided into 8 aliquots. Four out of eight aliquots were diluted 1:1 with SM, while the remaining four were diluted 1:1 with DV; all were then centrifuged at 1006 g (3000 RPM) for 15 min. The supernatants were discarded, and each pellet was re-diluted with SM (control), SM trehalose (SMT), SM-raffinose (SMR), SM-fructose (SMF), DV (control), DV-trehalose (DVT), DV-raffinose (DVR), and DV-fructose (DVF). The diluted semen were divided into 2 aliquots and stored at 5 oC or ambient temperature. The sperm motility and viability were evaluated every 3 h on chilled semen stored at ambient temperature, and every 12 h on those stored at 5 oC. Results of the experiments demonstrated that sperm motility and viability in DV extender significantly higher (P < 0.05) in both temperature. The supplementation of fructose was the best on the motility and viability of the sperm at both temperatures compare to trehalose, raffinose, or the control group. The best extender and sugar combination was DVF, which the total motile sperm stored at 5 oC for 96 h was 45.1% followed by to DVT (40.2%) and DVR (39.2%). The sperm motility in DV and SMF were 35.3% and 35.6%, respectively; these were higher than those diluted with control (28.9%); SMT (30.3%), and SMR (29.6%). The study concluded that the supplementation of fructose in DV extender (DVF) was the best combination to preserve stallion sperm motility and viability stored at 5 oC or ambient temperature.
其他摘要：Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh suplementasi gula dalam pengencer susu skim (SM) dan Dimitropoulos (DV) terhadap motilitas dan viabilitas sperma dalam semen cair kuda yang disimpan pada suhu 5 o C dan suhu ruangan (24-29 o C). Semen dikoleksi dari tiga ekor kuda, dievaluasi, dan diproses secara individu. Semen dari masing-masing kuda jantan dibagi menjadi 8 bagian sama banyak. Empat bagian diencerkan 1:1 dengan SM, sedangkan empat lainnya diencerkan 1:1 dengan DV, seluruh tabung yang telah diencerkan disentrifugasi 1006 g (3000 RPM) selama 15 menit. Supernatan dibuang, dan masing-masing pelet diencerkan kembali dengan SM (kontrol), SM trehalosa (SMT), SM-rafinosa (SMR) atau SM-fruktosa (SMF), DV (kontrol), DV-trehalosa (DVT), DV-rafinosa (DVR) atau DV-fruktosa (DVF). Setiap semen cair dibagi menjadi dua tabung dan disimpan masing-masing pada suhu 5 o C atau suhu ruangan. Motilitas dan viabilitas sperma dievaluasi setiap 3 jam pada suhu kamar dan setiap 12 jam pada suhu 5 o C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motilitas dan viabilitas sperma dalam pengencer DV lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan pengencer skim pada kedua suhu penyimpanan. Motilitas dan viabilitas sperma pada pengencer yang disuplementasi fruktosa lebih unggul dibandingkan dengan trehalosa, rafinosa atau kelompok kontrol. Pengencer terbaik adalah DVF, dengan total sperma motil dalam penyimpanan pada suhu 5 o C selama 96 jam adalah 45,1%; diikuti DVT (40,2%) dan DVR (39,2%). Motilitas sperma dalam pengencer DV dan SMF masing-masing adalah 35,3% dan 35,6%, lebih tinggi daripada yang diencerkan dengan SM kontrol (28,9%), SMT (30,3%), dan SMR (29,6%). Penelitian ini menyimpulkan bahwa suplementasi fruktosa dalam extender DV (DVF) adalah kombinasi terbaik untuk preservasi semen cair kuda baik pada suhu 5 o C maupun suhu ruangan.
