摘要：This paper assesses the cashmere quality in different Iranian cashmere goat breeds to determine the scope for improvement of fiber quality. In April 2009 midside cashmere samples were taken from a total of 168 male and female cashmere goats of 1, 2, 3, and 4 yr of age. The goats were randomly chosen from Raeini, Birjandi, and Nadoushan breeds respectively from Kerman, South Khorasan, and Yazd provinces. Cashmere yield (CY) was determined from the percentage of weight of dehaired cashmere to weight of shorn fibre. Cashmere fiber diameter was analyzed using a projection microscope instrument. A general linear model including sex and age as fixed effects and breed as random effect was used to analyze the data and measure the relationships between different cashmere characteristics and fleece attributes. The overall means ± standard deviations were for cashmere yield (CY) 51.4%±1.5%, mean fiber diameter (MFD) 18.7±0.2 µm, coefficient of variation of fiber diameter (CVFD) 19.1%±0.3% and staple length (SL) 42.8±1.6 mm. One year old goats had finer cashmere than older goats. CVFD were higher in males and CY and SL were higher in young animals. Iranian cashmere goat breeds have an excellent SL but are relatively coarse. Given the differences between goats there seems to be substantial scope to improve the commercial value of cashmere.
其他摘要：Penelitian ini mengkaji kualitas kasmir pada beberapa bangsa kambing kasmir Iran untuk menentukan ruang lingkup bagi perbaikan kualitas serat. Sampel kasmir dari bagian sisi tengah yang diambil dari 168 ekor kambing jantan dan betina berumur 1, 2, 3, dan 4 tahun pada April 2009. Kambing dipilih secara acak dari bangsa Raeini, Birjandi, dan Nadoushan yang secara berurutan berasal dari Propinsi Kerman, South Khorasan, dan Yazd. Produksi kasmir (CY) ditentukan dari persen bobot kasmir tanpa bulu terhadap serat yang dicukur. Diameter serat kasmir dianalisa menggunakan peralatan mikroskop proyeksi. Model persamaan linier, yang meliputi jenis kelamin dan umur sebagai peubah tetap dan bangsa sebagai peubah acak, digunakan untuk menganalisis data dan mengukur hubungan antara karakteristik kasmir yang berbeda dengan atribut bulu domba. Rataan dan standar deviasi untuk produksi kasmir (CY) adalah 51.4%±1.5%, dimater serat (MFD) 18.7±0.2 µm, koefisien variasi dari diameter serat (CVFD) 19.1%±0.3%, dan panjang serabut (SL) 42.8±1.6 mm. Kambing berumur satu tahun memiliki kasmir yang lebih baik dibanding dengan kambing dengan umur lebih tua. Nilai CVFD pada kambing jantan lebih tinggi dibandingkan dengan betina, dan nilai CY dan SL lebih tinggi pada kambing muda. Bangsa kambing kasmir Iran memiliki nilai SL yang sangat baik, tetapi relatif kasar. Adanya perbedaan yang terdapat di antara kambing, menjadi lingkup yang penting untuk meningkatkan nilai komersial kasmir.
