摘要:This research aimed at analyzing the impact of maize price changes on the performance of small-scale broiler farming in Indonesia using a multimarket model analysis. The multimarket model analysis is partial equilibrium analysis that contains six blocks of equations: prices, supply, input demand, consumption, income and equilibrium. This model analysis was originally designed in General Algebric Modelling System (GAMS) using the Path NLP solver. Employed data in this study were classified into 3 types, namely: (1) production and input, consumption, and household income; (2) inputs and outputs, and (3) elasticities. Decreased domestic maize price was responded by farmer through reducing maize planted area and fertilizers uses. It further had undesired impact on the maize production and maize farmer’s income. Whereas, this policy had positive impact on meat production and small-scale broiler farming income. The opposite impact will happen on those variables, if government increases domestic maize price. This policy caused the maize demand for feed industry decreased. As a result of this condition, it decreased the chicken meat production and small-scale broiler farming income.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan harga jagung domestik terhadap kinerja usaha peternakan rakyat ayam ras pedaging di Indonesia dengan menggunakan analisis model multimarket. Analisis model multimarket merupakan model keseimbangan parsial yang terdiri atas enam blok persamaan: harga, penawaran, permintaan input, konsumsi, pendapatan, dan kondisi keseimbangan. Model ini secara original dibangun dalam software General Algebric Modelling System (GAMS) dengan metode solusi Path NLP. Data terdiri atas: (1) data produksi dan input, konsumsi, dan pendapatan rumahtangga, (2) harga input dan output, dan (3) elastisitas. Untuk data produksi, penggunaan input, konsumsi, pendapatan dan harga menggunakan data dari Badan Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian, sedangkan untuk elastisitas menggunakan data hasil penelitian sebelumnya. Penurunan harga jagung domestik direspon petani dengan mengurangi luas pertanaman jagung dan penggunaan input pupuk sehingga menyebabkan turunnya produksi dan pendapatan dari usahatani jagung. Sebaliknya kebijakan ini berdampak pada meningkatnya permintaan jagung untuk pakan sehingga meningkatkan produksi daging ayam ras dan pendapatan peternak rakyat ayam ras pedaging. Kondisi berbeda jika terjadi peningkatan harga jagung domestik. Kebijakan ini menyebabkan permintaan jagung untuk pakan menurun, akibatnya produksi daging ayam ras dan pendapatan peternak rakyat ayam ras pedaging menurun.