摘要:Egg white lysozyme (EWL) has considerably a wide functional protein exhibiting antibacterial activity mainly against Gram-positive bacteria. The EWL is widely applied in food industry and is considerably safe. Despite its high potency, EWL of Indonesian poultry has never been studied and exploited. This study was aimed to purify EWL from two Indonesian poultry: kampung chicken and Cihateup duck, and compared to egg of commercial laying hens. The eggs in this study were obtained from field laboratory of Faculty of Animal Science, Bogor Agricultural University (IPB) and classified in AA quality based on the interior quality. First attempt to purify the EWL was performed by using ethanol precipitation yielding purified EWL which was still contaminated by other proteins, hence designated as partially purified EWL. Final concentrations of partially purified EWL of kampung chicken, commercial laying hens, and Cihateup duck were about 5800, 5400, and 5500 μg/mL, respectively. To confirm whether the use of ethanol in the purification affecting EWL antibacterial activities, the activities were examined against Staphylococcus aureus. It demonstrated that the partially purified EWL exhibited ability to inhibit S. aureus at 6 and 26 h suggesting that the method was feasible as it did not interfere EWL antibacterial activities. Yet, based on SDS-Page, purity was the issue in ethanol precipitation method. Further attempt using ion exchange chromatography at pH 10 successfully purified lysozyme as indicated by a single band corresponding to lysozyme size (~14 kD) free from bands of other proteins. Altogether, a single step of ion exchange chromatography is sufficient and promising to isolate EWL from Indonesian poultry for various industrial purposes.
其他摘要:Lisozim putih telur memiliki fungsi yang luas, salah satunya adalah memiliki aktivitas sebagai antibakteri terutama terhadap bakteri Gram positif. Lisozim dari putih telur �uga banyak diaplikasikan di industri pangan dan dinyatakan aman untuk pangan. Sampai saat ini lisozim dari putih telur yang berasal dari unggas lokal (Indonesia) belum dipelajari dan dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan purifikasi putih telur dari telur unggas lokal, yaitu ayam kampung dan itik Cihateup dibandingkan dengan telur ayam ras. Sampel telur yang didapatkan dari Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan diklasifikasikan pada grade AA berdasarkan kualitas interior. Tahap pertama purifikasi lisozim putih telur dengan presipitasi etanol menghasilkan protein lain selain lisozim (purifikasi parsial). Konsentrasi lisozim putih telur hasil purifikasi parsial telur ayam kampung, ayam ras dan itik Cihateup masing-masing adalah 5800, 5400, dan 5500 ug/mL. Untuk melihat efek penggunaan etanol dalam proses purifikasi terhadap aktivitast antibakteri lisozim, kemampuan daya hambat lisozim terhadap Staphylococcus aureus telah dianalisis. Lisozim putih telur hasil purifikasi parsial dapat menghambat S. aureus pada inkubasi selama 6 dan 26 jam menunjukkan bahwa teknis presipitasi etanol mempertahankan aktivitas antibakteri lisozim telur-telur tersebut. Meskipun demikian, metode tersebut tidak menghasilkan lisozim dengan tingkat kemurnian yang tinggi sehingga diperlukan metode lainnya. Metode kromatografi penukar ion pH 10 berhasil memisahkan lisozim dari protein yang lain. Hal ini dapat terlihat dari adanya pita tunggal hasil elektroforesis yang sama dengan standar lisozim (~14 kD) tanpa adanya protein yang lain. Satu tahap dari kromatografi penukar ion telah dapat memisahkan lisozim putih telur unggas lokal.