摘要：This present study determined antioxidant activity, lipid peroxidation, total phenolic, total flavonoids and phytochemicals in moringa leaves and moringa stem. Analysis used in this study was 1, 1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method for antioxidant activity, thiobarbituric acid reactive substances (TBARS) method for lipid peroxidation, Folin-Ciocalteu method for total phenolic, total flavonoid and UFLC (Ultrafast Liquid Chromatography) for identification and quantification of phenolic compounds. The results showed that moringa leaves had higher ability to scavenge free radical, total phenolic, and total flavonoid than moringa stem (P<0.001). Malondialdehyde production, the end product of lipid peroxidation, in moringa leaves was lower than moringa stem (P<0.001). Ferulic acid was the major active compound in both moringa leaves and moringa stem. This present study indicated that moringa leaves and moringa stem could be used as feed additive which had a good potential to prevent oxidative stress in animals.
其他摘要：Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas antioksidan, peroksidasi lemak, total fenolik, total flavonoid, dan senyawa fenolik yang terdapat pada daun kelor dan batang kelor. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis aktivitas antioksidan (metode DPPH atau 1, 1-diphenyl-2-picrylhydrazyl), analisis peroksidasi lemak (metode TBARS), analisis total fenolik (metode Folin-Ciocalteu), analisis total flavonoid, identifikasi dan kuantifikasi senyawa fenolik (Ultrafast Liquid Chromatography). Hasil menunjukkan bahwa daun kelor memiliki kemampuan dalam meredam radikal bebas (DPPH) lebih tinggi daripada batang kelor (P<0,001). Produksi malondialdehida pada proses peroksidasi lemak pada sampel daun kelor lebih rendah daripada batang kelor (P<0,001). Kandungan total fenolik dan flavonoid pada daun kelor lebih tinggi dibandingkan batang kelor. Asam ferulat merupakan senyawa fenolik yang paling banyak di daun dan batang kelor. Penelitian ini mengindikasikan bahwa daun kelor dan batang kelor dapat digunakan sebagai pakan suplementasi yang berpotensi dalam mencegah terjadinya oksidatif stress di ternak.
