摘要:Dates fruit waste (DFW) is a by-product of dates juice industry that contains high energy. So, it is suitable for an energy source in dairy goat ration. This study was conducted to observe the effect of DFW utilization in the ration on energy partition and productivity of lactating dairy goats. The experimental design was randomized block design using 9 primiparous lactating dairy goats. There were three types of ration as treatments used in this study, i.e. R0= 35% forage + 65% concentrate, R1= 35% forage + 55% concentrate + 10% DFW, and R2= 35% forage + 45% concentrate + 20% DFW. Data were analyzed using ANOVA and polynomial orthogonal test. The evaluated variables were dry matter intake (DMI), energy partition including energy intake, digestible and metabolizable energy, fecal and urine energy, energy in methane gas, and energy in milk, milk production and quality. The results showed that the linear decreased of DMI, energy intake, digestible energy, metabolizable energy, and urine energy with the increased of DFW level in the rations. The use of 10% DFW (R1) showed the lowest energy loss through feces and methane gas of all treatments about 1089.57 kcal/head/d and 2.36 kcal/head/d, respectively. The use of DFW did not affect energy retention in milk. The utilization of DFW in ration did not significantly prevent the decline of milk production and milk quality. It can be concluded that DFW can be used as an alternative feed for the lactating dairy goat up to 10% in the ration.
其他摘要:Ampas kurma merupakan limbah industri sari kurma yang memiliki kandungan energi tinggi, sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam pakan kambing perah. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh pemanfaatan ampas kurma di dalam ransum pada partisi energi dan produktivitas kambing perah laktasi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 ekor kambing perah laktasi yang telah sekali beranak. Ransum perlakuan yang digunakan terdiri atas R0= 35% hijauan + 65% konsentrat, R1= 35% hijauan + 55% konsentrat + 10% ampas kurma, and R2= 35% hijauan + 45% konsentrat + 20% ampas kurma. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji polinomial ortogonal. Peubah yang diukur adalah konsumsi bahan kering, partisi energi yang meliputi konsumsi energi, energi tercerna dan termetabolis, energi feses dan urin, energi dalam gas metan, dan energi dalam susu, serta produksi dan kualitas susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan secara linear pada konsumsi BK dan energi, energi tercerna, energi termetabolis, dan energi urin seiring dengan meningkatnya level penggunaan ampas kurma di dalam ransum. Pemanfaatan ampas kurma pada level 10% (R1) menunjukkan kehilangan energi melalui feses dan gas metan terkecil dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 1089,57 kkal/ekor/hari dan 2,36 kkal/ekor/hari. Pemanfaatan ampas kurma tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kandungan energi di dalam susu. Secara statistik, ampas kurma juga tidak memperlambat penurunan produksi dan kualitas susu. Dapat disimpulkan bahwa ampas kurma dapat menjadi pakan alternatif bagi kambing perah laktasi dengan penggunaan hingga 10% di dalam ransum.
关键词:dairy goat;date fruit waste;energy;milk production;milk quality