首页    期刊浏览 2025年02月22日 星期六
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Risk Factors Influencing Conception Rate in Holstein Heifers before Artificial Insemination or Embryo Transfer
  • 本地全文:下载
  • 作者:M. Yusuf ; T. Nakao ; S. T. Long
  • 期刊名称:Tropical Animal Science Journal
  • 印刷版ISSN:2615-787X
  • 电子版ISSN:2615-790X
  • 出版年度:2016
  • 卷号:39
  • 期号:3
  • 页码:148-154
  • DOI:10.5398/medpet.2016.39.3.148
  • 语种:English
  • 出版社:Bogor Agricultural University
  • 摘要:The objective of this study was to show the risk factors affecting the conception rate in Holstein heifers after synchronization of estrus. A total of 275 Holstein heifers housed in a free barn were used for the experiment. The herd was visited regularly at four week intervals for synchronization of estrus using Heatsynch and CIDR-Heatsynch protocols. A group of four to 14 animals, depending on the availability, were referred to the experiment at each visit. Estrus induction rates in the two protocols were 93.9% and 94.9%, respectively. There was no difference in the conception rate between the two protocols. Conception rate after artificial insemination (AI) or embryo transfer (ET) were 46.3% and 51.4%, respectively. The risk factors affecting conception rate in heifers were daily weight gain (odds ratio [OR]= 4.673; P= 0.036) and body condition score (BCS) (OR= 3.642; P= 0.018). Furthermore, estrus synchronization protocol (OR= 1.774; P= 0.083) and the absence of corpus luteum (CL) at the initiation of treatment (OR= 0.512; P= 0.061) had a tendency to affect the conception rate, while age (OR= 0.715; P= 0.008) was a protective factor to conception rate.  In conclusion, positive daily weight gain before AI or ET, higher BCS, younger age, and the presence of CL at the initiation of estrus synchronization in dairy heifers increased the likelihood to conceive.
  • 其他摘要:Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi angka konsepsi pada ternak sapi dara setelah perlakuan sinkronisasi berahi. Sebanyak 275 ternak sapi perah dara Holstein yang dilepaskan di dalam kandang digunakan pada penelitian ini. Pelaksanaan sinkronisasi berahi dilakukan secara reguler dengan interval 4 minggu dengan menggunakan metode Heatsynch dan CIDR-Heatsynch. Sebanyak 4 sampai 14 ekor ternak digunakan dalam penelitian ini pada setiap kunjungan, bergantung pada persediaan. Angka induksi berahi pada kedua metode sinkronisasi berahi adalah masing-masing 93,9% dan 94,9%. Tidak terdapat perbedaan angka konsepsi pada kedua metode sinkronisasi berahi. Angka konsepsi setelah pelaksanaan inseminasi buatan (IB) dan embryo transfer (ET) masing-masing 46,3% dan 51,4%. Faktor risiko yang mempengaruhi angka konsepsi pada ternak sapi dara adalah pertambahan bobot badan harian (odds ratio [OR]= 4,673; P= 0,036) dan kondisi tubuh (OR= 3,642; P= 0,018). Lebih lanjut, metode sinkronisasi berahi (OR=1,774; P=0,083) dan tidak terdapatnya corpus luteum (CL) pada awal perlakuan sinkronisasi berahi (OR=0,512; P=0,061) cenderung mempengaruhi angka konsepsi, sedangkan umur (OR= 0,715; P= 0,008) merupakan faktor yang memicu kebuntingan. Dapat disimpulkan bahwa pertambahan bobot badan sebelum IB atau ET, kondisi tubuh yang lebih tinggi, dan keberadaan CL pada awal perlakuan sinkronisasi berahi pada ternak sapi perah dara meningkatkan kemungkinan terjadinya konsepsi.
  • 关键词:risk factors;conception rate;Holstein Heifers;induced estrus
  • 其他关键词:faktor risiko;angka konsepsi;sapi perah dara Holstein;induksi berahi
国家哲学社会科学文献中心版权所有