摘要：Indigofera zollingeriana is one of legumes has a great potential to be used as an animal feed having high quality nutrients and is tolerant to different environmental conditions. The objective of this experiment was to study the effect of different row spacings between individual plants on growth pattern, forage yield, and quality of I. zollingeriana. Field experiment was conducted at Field Laboratory of Agrostology, Faculty of Animal Science Bogor Agricultural University, during the growing season of 2015/2016. The 4 spacings levels used were 1 x 1.5 m; 1 x 1 m; 1 x 0.75 m; and 1 x 0.5 m. The treatment was arranged in a completely randomized block design, with 4 replicates. Variables in this research were plant height, number of leaves, number of branches, plant population for each plot, fresh and dry matter yields, and forage quality. The results showed that narrow plant spacing increased plant height, plant population, fresh and dry weights, dry matter yields, as well as NDF and β-carotene contents. The wider the plant spacing the greater the number of branches and leaves per plant. It was concluded that increasing plant population by narrowing plant spacing remained the most effective way to increase Indigofera forage yield without negative effects of it on nutritive values, i.e., crude protein, crude fat, crude fiber, ADF, and TDN.
其他摘要：Indigofera zollingeriana merupakan salah satu legum yang potensial untuk pakan ternak karena berkualitas tinggi dan toleran terhadap beragam kondisi lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh jarak tanam yang berbeda pada pola pertumbuhan, produktivitas dan kualitas hijauan I. zollingeriana. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Agrostologi, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada musim tanam tahun 2015/2016. Jarak tanam yang digunakan adalah 1 x 1,5 m; 1 x 1 m; 1 x 0,75 m; dan 1 x 0,5 m. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Peubah yang diukur pada penelitian ini terdiri atas tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah daun, populasi tanaman per plot, produksi segar, bahan kering dan berat kering serta kualitas hijauan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak tanam pendek dapat meningkatkan tinggi tanaman, populasi tanaman, produksi segar, berat kering, bahan kering, NDF, dan β-karoten. Jarak tanam yang lebih lebar dapat meningkatkan jumlah cabang dan jumlah daun per tanaman. Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan populasi tanaman merupakan suatu metode yang efektif untuk meningkatkan produksi hijauan dengan memperkecil jarak tanam tanpa berpengaruh negatif pada nilai nutrisi protein kasar, lemak kasar, serat kasar, ADF, dan TDN.
