摘要:The objective of this research was to investigate the influences of generative stage on crude protein, crude fiber, ash, and crude fat contents as well as in-vitro dry matter and organic matter digestibilities of M-10 BMR sorghum mutant lines. This research was arranged into a randomized block design with 2 factors. The first factor was M-10 BMR sorghum mutant lines (Patir 3.1, Patir 3.2 and Patir 3.7) and the second factor was generative stages (flowering, soft dough and hard dough phase). The observed variables were proximate contents of stem, leaves and panicle of sorghum plant and in-vitro digestibility of whole plant. The results showed that leaves crude protein (CP) was more influenced by M-10 BMR sorghum mutant lines. Stems and panicles CP were influenced by the interaction between M-10 BMR sorghum mutant lines and generative stages. Further generative stage reduced stems CP but increased panicles CP. Crude fiber (CF), ash, and ether extract (EE) in leaves were not influenced by generative stages. Stems CF was influenced by M-10 BMR sorghum mutant lines and generative stages, while stems EE was more influenced by generative stages. Stems ash content was influenced by the interaction between M-10 BMR sorghum mutant lines and generative stages while panicles ash content was more influenced by generative stages. M-10 BMR sorghum mutant lines and hard dough phase increased in-vitro dry matter and organic matter digestibilities. Based on those findings, it can be concluded that the increased maturity reduces CP and CF contents so it increases in-vitro digestibilities.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh fase generatif pada kandungan protein kasar, serat kasar, abu, dan lemak kasar, serta kecernaan bahan kering dan bahan organik galur sorgum mutan BMR secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah galur sorgum BMR (Patir 3.1, Patir 3.2, dan Patir 3.7) dan faktor kedua adalah fase generatif (berbunga, soft dough, dan hard dough). Peubah yang diamati adalah kandungan proksimat batang, daun dan malai tanaman sorgum, serta kecernaan bahan kering dan bahan organik tebon sorgum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein kasar pada daun dipengaruhi oleh galur sorgum mutan BMR M-10 (P<0,01). Kandungan protein kasar pada batang dan malai dipengaruhi oleh interaksi antara galur sorgum mutan M-10 dan fase generatif. Fase generatif lanjut menurunkan kandungan protein kasar pada batang, namun meningkatkan kandungan protein kasar pada malai. Kandungan serat kasar, abu dan lemak kasar pada daun tidak dipengaruhi oleh fase generatif, sedangkan kandungan serat kasar pada batang dipengaruhi oleh galur sorgum mutan BMR M-10 dan fase generatif. Kandungan lemak kasar pada batang dipengaruhi oleh fase generatif. Kandungan abu batang dipengaruhi oleh interaksi galur sorgum BMR M-10 dan fase generatif, sedangkan kandungan abu malai dipengaruhi oleh fase generatif. Galur sorgum BMR M-10 dan fase hard dough meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro. Kesimpulan penelitian adalah semakin tua umur tanaman maka semakin menurun kandungan PK dan SK, serta meningkatnya kecernaan secara in vitro.