摘要:Revitalisasi Kota Lama Semarang yang dilakukan dalam rangka menghidupkan kembali kawasan turut mempengaruhi PKL dalam berlokasi di Kawasan tersebut. Penataan PKL yang dilakukan pasca revitalisasi tidak membuat PKL berhenti berjualan dan justru membuat PKL menyesuaikan kegiatannya agar tetap dapat berjualan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis karakteristik berlokasi PKL pasca revitalisasi Kota Lama Semarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis meliputi analisis deskriptif, analisis kebijakan penataan PKL pasca revitalisasi, dan analisis spasial berupa overlay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik berlokasi PKL adalah pada trotoar, persimpangan jalan, taman, jalan utama dan jalan penghubung kawasan yang terdapat kepadatan pejalan kaki, pada lokasi yang memiliki berbagai aktivitas di sekitarnya, terdapat akumulasi pengunjung dan terdapat kelonggaran pengawasan petugas yang mengawasi PKL. Perubahan karakteristik PKL sebelum dan sesudah revitalisasi terlihat pada adanya penyesuaian (perubahan) dalam hal jenis dagangan, sifat layanan, sarana usaha, dan waktu operasional berjualan. Mayoritas merupakan PKL keliling menggunakan sarana usaha yang mudah dibawa, serta berjualan makanan minuman siap konsumsi dan barang non-makanan, dengan waktu operasional yaitu pada sore hingga malam hari.