出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Pergerakan bekerja dari kawasan perumahan menuju pusat kota yang umumnya didominasi kegiatan perdagangan jasa, menyebabkan arus kendaraan meningkat pada jam-jam puncak. Sementara perkembangan dunia teknologi dan informasi memberikan peluang bagi para pekerja di bidang jasa untuk mengurangi pergerakannya dengan menerapkan telecommuting, di mana para pekerja menggantikan pergerakannya dengan bekerja dari rumah atau tempat lain dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Analisis yang digunakan adalah analisis crosstab dan chi-square untuk menguji variabel-variabel yang mempengaruhi preferensi pekerja dalam melakukan telecommuting. Sedangkan untuk mendapatkan peluang telecommuting mengunakan metode peramalan telecommuting yang ditemukan oleh Mokhtarian (1996) [2]. Hasil dari peluang tersebut nantinya akan direpresentasikan dalam jumlah penurunan pergerakan bekerja yang secara langsung mengurangi volume kendaraan di Mayjen Sungkono. Penelitian ini menghasilkan peluang telecommuting sebesar 9,9% - 42,95% dari total pergerakan pekerja. Dari simulasi telecommuting tersebut didapatkan peningkatan DS dari 0,96 menjadi 0,87. Namun ini belum memenuhi kriteria jalan arteri sekunder. Maka dibuatlah dua skenario. Skenario pertama dengan DS 0,7 menghasilkan trip ceiling 529,1 smp/hari. Skenario kedua dengan DS 0,79 menghasilkan trip ceiling 1437,92 smp/jam. Untuk arahan pemanfaatan ruang dapat digunakan penerapan corridor system building untuk masing-masing luas lantai. Jika luas eksisting melebihi dari trip ceiling, maka arahan diberlakukan untuk bangunan baru atau alih fungsi lahan.
关键词:Corridor System Bulding;Telecommuting;Transportation Demand Management;Trip Ceiling