出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Perkembangan industri game dari tahun ke tahun memiliki pergerakan yang terus meningkat. Peningkatan tersebut terjadi dalam skala global maupun skala lokal. Pada tahun 2020, saat industri lain terkena dampak dari pandemi COVID-19, industri game justru mengalami pertambahan jumlah pengguna. Dari data yang dirilis oleh Newzoo dalam laporan Pasar Game Global 2020, industri game memiliki nilai pendapatan sebesar $159,3 miliar, 9,3% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Pasar game di Indonesia sendiri pun dilaporkan memiliki penghasilan senilai $1,1 miliar di tahun 2018, menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara terbesar pengguna game di Asia Tenggara. Akan tetapi, pertumbuhan pasar game Indonesia tidak dibarengi dengan penguasaan industri game lokal terhadap pasar game Indonesia, karena saat ini industri game lokal hanya mampu menguasai sebanyak 0,4% dari total nilai pasar game Indonesia. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan industri game di Indonesia adalah dengan melakukan pembelian atas virtual item yang ada pada game buatan developer Indonesia. Pada tahun 2018, terbilang sebanyak 94% dari pemain game di Indonesia telah melakukan pembelian barang atau konten di dalam game. Sehingga, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian pemain sangatlah penting untuk dipelajari bagi industri game Indonesia untuk menentukan langkah strategi yang harus dilakukan developer agar terus menarik minat pembelian pemain. Penelitian ini mengambil sampel dari pemain game Mobile Legends: Bang Bang yang akan diaplikasikan untuk game Lokapala yang merupakan game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) dari Indonesia. Penelitian diolah menggunakan PLS-SEM dengan hasil bahwa dedikasi pada karakter, kemudahan, dan rasa timbal balik memiliki pengaruh langsung terhadap minat pembelian. Sedangkan kebutuhan pemain membutuhkan loyalitas untuk berpengaruh terhadap minat pembelian yang membuat loyalitas sebagai variabel penting yang berpengaruh terhadap minat pembelian. Kemudian terdapat framework tambahan berupa model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) yang digunakan untuk menganalisis strategi developer game Mobile Legends: Bang Bang dalam mengiklankan virtual item yang akan dirilis.