出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Kota Batu sebagai salah satu sentra pariwisata menginisiasi pengembangan agrowisata yang sesuai dengan visi yang tercantum dalam RPJMD Kota Batu tahun 2017-2022. Namun, akibat pandemi COVID-19 terjadi pergeseran anggaran belanja yang berkurang sebesar 35,17% dalam program promosi dan pemasaran pariwisata, setelah kurang lebih 16 bulan pandemi COVID-19 berlalu, salah satu langkah pencegahan virus corona adalah dengan mengonsumsi obat-obatan herbal, hal tersebut melatarbelakangi adanya pengembangan arahan agrowisata herbal. Desa Oro-oro Ombo memiliki potensi sebagai kawasan agrowisata herbal dengan luas lahan perkebunan yang mencapai 276 ha dengan kondisi fisiografis dataran tinggi dan sebagian besar masyarakatanya bekerja sebagai petani. Namun, masih terdapat permasalahan terkait kesesuaian lahannya, yaitu geomorfologi yang bervariatif sehingga aksesnya cukup sulit, serta belum adanya arahan pengembangan agrowisata herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun arahan pengembangan agrowisata herbal di Desa Oro-oro Ombo berdasarkan kesesuaian lahan agar sesuai dengan karakteristik dan fungsi agrowisata. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif-kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode overlay dengan data-data berupa peta kesesuaian lahan dan penggunaan lahan yang diolah dalam software ArcGIS untuk mengidentifikasi zona yang sesuai sebagai pengembangan klasifikasi tanaman herbal dan mendeliniasi zona pengembangan agrowisata herbal. Sedangkan untuk pendekatan kualitatif menggunakan metode analisis triangulasi untuk dapat menyusun arahan pengembangan agrowisata herbal di Desa Oro-oro Ombo berdasarkan kesesuaian fungsi tiap karakteristik. Hasil dari penelitian ini adalah deliniasi zona pengembangan yang terbagi menjadi 5 zona. Pada tiap zonanya memiliki karakteristik pengembangan pembentuk agrowisata yang bermacam-macam dan saling bersinergi.
关键词:Agrowisata herbal;Desa Oro-oro Ombo;Kesesuaian Lahan;Zona Pengembangan Agrowisata