出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Tsunami adalah bencana alam berupa gelombang air dengan periode panjang, yang salah satu penyebabnya ialah gempa bumi tektonik. Sebagai negara yang berada di antara pertemuan tiga lempeng tektonik; Indo – Australia, Eurasia, dan Pasifik, hal tersebut menyebabkan kawasan Indonesia rentan terjadi gempa bumi tektonik hingga tsunami. Tsunami destruktif dapat memberikan berbagai dampak terhadap apapun yang dilaluinya; baik infrastruktur maupun jiwa penduduk. Sehingga, dibutuhkan suatu bangunan yang mampu menahan gempa bumi hingga tsunami bagi penduduk Indonesia untuk meminimalisir dampak yang tersebut. Bangunan vertikal yang didesain harus memenuhi standar dan kriteria bangunan tahan tsunami. Dalam SNI 1727 – 2020 dan FEMA P – 646, dijelaskan bahwa level kinerja minimal suatu bangunan yang layak digunakan sebagai bangunan tahan tsunami ialah pada level Immediate Occupancy. Maka, dalam perencanaan penulisan ini akan digunakan metode Performance Based Design (PBD) yang ditunjang dengan analisa non – linier berupa Pushover Analysis, guna mengetahui level kinerja suatu bangunan. Desain bangunan vertikal tahan gempa dan tsunami pada penulisan ini direncanakan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Konstruksi yang digunakan ialah baja bersistem bracing eksentris atau Eccentrically Braced Frames (EBF), dengan sistem sambungan berupa Reduced Beam Section (RBS). Dari hasil analisis dan perhitungan, didapatkan tebal pelat lantai yang digunakan adalah 10 cm serta 9 cm. Untuk profil yang digunakan, yaitu dimensi bracing WF 400 x 400 x 25 x 30, dimensi balok induk WF 800 x 300 x 14 x 26 dan WF 800 x 300 x 14 x 22, dimensi balok link WF 700 x 300 x 15 x 28, dimensi balok anak WF 350 x 250 x 9 x 14, dimensi kolom WF 500 x 500 x 70 80, WF 400 x 400 x 30 x 50 dan WF 400 x 400 x 25 x 30. Spun pile berdiameter 80 cm digunakan sebagai pondasi yang dipancang pada kedalaman 18 m serta 20 m.