出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Kebutuhan energi terus meningkat mengikuti pertumbuhan ekonomi, penduduk, harga energi, dan kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan di berbagai sektor. Berdasarkan data BPPT Outlook Energi 2020, konsumsi energi masih didominasi oleh Bahan Bakar MInyak (BBM). Oleh karena kebutuhan BBM yang terus meningkat namun produksinya semakin menurun, maka dari itu diperlukan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal tersebut menjadi perhatian banyak negara dalam pembuatan bahan bakar nabati (BBN), yang salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol yang diproduksi berasal dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS), yang merupakan biofuel generasi kedua. Proses produksi bioetanol ini terdiri dari tiga unit proses, yakni: proses pre-treatment menggunakan NaOH 3%, proses fermentasi menggunakan metode SSCF (simultaneous saccharification fermentation) dan co-fermentor dan proses separasi yang teridiri dari proses distilasi dan dehidrasi. Produk yang dihasilkan ialah etanol fuel-grade yang dapat digunakan sebagai campuran BBM. Pabrik ini direncanakan beroperasi pada tahun 2023 dengan kapasitas produksi sebesar 25.000 kL/tahun. Untuk mendirikan pabrik ini, diperlukan Capex (Capital Expenditure) sebesar Rp 234.270.284.638 dan Opex (Operating Expenditure) sebesar Rp 139.292.286.577. Selain itu, berdasarkan perhitungan analisis ekonomi, dapat diketahui bahwa: NPV (Net Present Value) sebesar Rp 59.485.205.077; IRR (Internal Rate of Return) sebesar 21,81%; POT (Pay Out Time) selama 4,85 tahun; dan BEP (Break Even Point) sebesar 48,25% kapasitas total.