出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Pemodelan tiga dimensi saat ini telah digunakan dalam visualisasi untuk mengetahui kondisi lingkungan yang nyata terutama dalam bentuk pengenalan bangunan arsitektural. Pembentukan model tiga dimensi bisa menggunakan Kamera 360º. Metode yang digunakan pada pembentukan model tiga dimensi dengan foto 360º adalah metode fotogrametri terestrial, dimana metode ini dapat digunakan pada bangunan arsitektural yang memerlukan koordinat lokal dalam pembentukannya. Kondisi Coplanarity digunakan dalam proses pembentukan model tiga dimensi, dimana satu foto digunakan sebagai acuan dalam proses overlapping antar foto sehingga membentuk model tiga dimensi. Kamera yang digunakan pada penelitian ini adalah Kamera 360º Ricoh Theta SC2, dimana ukuran gambar yang dihasilkan sebesar 5376 × 2688 dengan sensor CMOS. Model yang dihasilkan dari foto 360º berupa data TIN yang tersusun dari jaring-jaring segitiga sehingga data ini saling terhubung dan membentuk model tiga dimensi dengan metode Polyhedral. Dari penelitian ini didapatkan model tiga dimensi 10 ruangan pada Gedung Baru Departemen Teknik Geomatika ITS. Terdapat dua nilai RMSE yang diujikan berupa RMSE keliling model dan RMSE tinggi model, dimana nilai RMSE keliling model didapatkan nilai berkisar pada 0,013 – 0,181 meter dan untuk nilai RMSE tinggi model didapatkan nilai berkisar pada 0,004 – 0,113 meter. Uji akurasi ketinggian model dilakukan menggunakan data validasi berupa data pengukuran langsung dilapangan dengan menggunakan alat Total Station Reflectorless Hi Target ZTS-320R yang telah dilakukan kalibrasi, hal ini dikarenakan data ketinggian di dalam ruangan tidak disajikan pada data As-Built. Melalui uji akurasi dihasilkan model dari foto 360º memiliki ketelitian LOD 4.