出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Keterbatasan sumberdaya pemadaman menjadi salah satu kendala yang paling sering dihadapi di lapangan, sehingga kegiatan pengendalian perlu difokuskan ke wilayah-wilayah dengan risiko kebakaran yang lebih besar.Analisa dilakukan menggunakan metode skoring. Analisis spasial berupa jangkauan dan overlay pada 7 parameter yang digunakan, kemudian dilakukan skoring dan pembobotan untuk menentukan wilayah yang memiliki tingkat risiko kebakaran berskala rendah, sedang, dan tinggi. Analisis daerah risiko bencana kebakaran dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2009.Dari hasil penelitian diketahui bahwa daerah dengan risiko tinggi terjadinya bencana kebakaran terdapat di 11 kecamatan pada tahun 2014, 2 kecamatan di tahun 2015, dan 5 kecamatan di tahun 2016. Lebih dari 83% kejadian kebakaran terjadi di kawasan lahan terbangun yang termasuk dalam tingkat risiko tinggi bencana kebakaran.