出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Bali merupakan destinasi wisatawan domestik maupun mancanegara. Bandara I Gusti Ngurah Rai merupakan pintu gerbang udara dan satu-satunya di Bali. Kepadatan kapasitas Bandara I gusti Ngurah Rai meningkat setiap tahunnya yaitu 74.70 % pada tahun 2015 dan 87.05 % pada tahun 2016. Pemerintah Bali mempunyai 11 rencana strategis untuk mengatasi masalah tersebut, satu di antaranya adalah pembangunan Bandara Terapung di Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Lokasi tersebut dipilih demi terciptanya pemerataan pembangunan antara Bali selatan dan Bali Utara. Pembangunan itu ditafsir membutuhkan material pasir sebanyak 19-20 juta m3 yang diperoleh dari Pulau Lombok. Untuk memindahkan material tersebut dibutuhkan kapal yang didesain khusus. Jenis kapal yang dipilih adalah jenis Self-Propelled Split Hopper Barge (SPSHB) karena jenis kapal ini memiliki waktu bongkar muatan yang cepat. Metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan ukuran utama SPSHB yang optimum adalah metode optimization dengan bantuan fitur solver dengan menjadikan biaya pembangunan paling minimum sebagai fungsi objektif serta adanya batasan-batasan dari regulasi dan persyaratan teknis yang berlaku. Dari proses optimisasi, di dapatkan hasil ukuran optimum SPSHB adalah L=58.81 m, B=13.29 m, H=4.65 m, T=3.51 m dengan estimasi biaya pembangunann sebesar 1.979.616,87 USD atau setara dengan Rp.26.560.500.00.