出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Kecelakaan lalu lintas saat ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. World Health Organization (WHO) mencatat selama 2017 terdapat 1,35 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Begitu pula di Indonesia, angka kecelakaan lalu lintas masih stabil berada di kisaran 90-100 ribu kasus tiap tahunnya. Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, manusia menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan dengan lebih dari 90% kasus kecelakaan disebabkan oleh manusia. Di antara faktor-faktor manusia tersebut, drowsiness menjadi penyebab terbesar nomor lima dari sepuluh penyebab terjadinya kecelakaan yang diakibatkan oleh manusia. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat pengendara yang mengalami drowsiness, penelitian ini dilakukan terhadap pengendara di jalan tol Surabaya-Surakarta untuk dinilai keandalannya. Tiga responden akan diamati selama mengemudi dari gerbang tol Surabaya di Warugunung sampai dengan gerbang keluar tol di Sragen dan sebaliknya. Pengamatan meliputi frekuensi kedipan mata serta detak jantung dari responden selama berkendara. Kedipan mata sebanyak lebih dari 24 kali dalam satu menit diindikasikan sebagai gejala drowsiness dan dianggap sebagai eror, kemudian akan digunakan untuk menghitung keandalan responden. Sementara itu detak jantung digunakan sebagai pembanding kondisi responden. Hasilnya frekuensi kedipan mata responden berdistribusi Weibull dengan shape parameter sebesar 274,674 dan scale parameter sebesar 1,3161. Keandalan responden mengalami penurunan secara konstan selama pengamatan berlangsung. Sementara itu keandalan sebesar 0,5 akan dicapai responden setelah megnemudi selama 300 menit, sementara untuk mencapai 0,6 dan 0,7 responden harus berkendara selama masing-masing 165 menit dan 125 menit. Sementara dari pola frekuensi kedipan mata, responden terindikasi mengalami drowsiness setelah mengemudi selama 60-90 menit.