出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Defisit produksi minyak kayu putih Indonesia selama ini dicukupi dengan melakukan impor dari negara lain dimana seharusnya Indonesia mampu memproduksi sendiri dengan potensi kekayaan alam yang dimilikinya. Diperkirakan pada tahun 2019 Indonesia memiliki permintaan minyak kayu putih sebesar 4500 ton dan harus melakukan impor sebesar 2000 ton. Dilatarbelakangi hal tersebut, dibuat rancangan pra desain pabrik minyak kayu putih dengan kapasitas produksi sebesar 150 ton/tahun. Menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang meninjau ketersediaan bahan baku, pemasaran, sumber energi listrik dan air, sumber tenaga kerja, aksesabilitas dan fasilitas transportasi, hukum dan peraturan, iklim dan topografi, dipilih Kutawaru, Cilacap, Jawa Tengah sebagai lokasi pendirian pabrik. Bahan baku yang digunakan pada pabrik minyak kayu putih adalah daun kayu putih. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), spesifikasi produk minyak kayu putih yang dihasilkan diharapkan memiliki kandungan 1,8-cineole sebesar 50-60%. Proses produksi minyak kayu putih meliputi proses steam distillation, condensation, decantation, dan vacuum distillation. Dibuat sistem utilitas steam generation untuk memenuhi kebutuhan steam pada proses berupa superheated steam. Steam dihasilkan 4 dari Boiler Feed Water (BFW) dengan bahan bakar berupa briket yang berasal dari limbah daun dari proses steam distilation. Analisis ekonomi dibuat dengan asumsi pemenuhan modal yang terdiri dari 60% modal sendiri dan 40% modal pinjaman, laju inflasi 3% per tahun, masa konstruksi dua tahun. Diperoleh hasil perhitungan Total Capital Investment (TCI) sebesar Rp 69.473.773.953, Working Capital Investment (WCI) Rp 46.046.229.261; Fixed Capital Investment (FCI) Rp 23.427.544.692; Total Production Cost (TPC) Rp 92.582.033.198; Internal Rate of Return (IRR) 32,2%; Pay Out Time (POT) 4,68 tahun; dan Break Even Point (BEP) 67,84%.
关键词:Cineole;Minyak Atsiri;Minyak Kayu Putih;Pra Desain Pabrik;Steam Distillation