出版社:Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
摘要:Bahan bakar fosil merupakan salah satu energi yang kebutuhannya terus meningkat setiap tahun. Kebutuhan bahan bakar minyak mengikuti perkembangan sektor pembangunan khususnya sektor transportasi dan industri yang saat ini semakin pesat. Tidak dipungkiri bahwa konsumsi bahan bakar fosil mempunyai dampak kepada lingkungan akibat emisi gas buang yang dihasilkan, salah satu akibat dari emisi gas buang tersebut adalah efek rumah kaca. Salah satu upaya untuk mengurangi emisi yang dihasilkan dari konsumsi bahan bakar tersebut adalah dengan penambahan zat aditif, salah satunya adalah DEC (Diethyl Carbonate). Pada penelitian ini dilakukan perancangan pabrik dietil karbonat (DEC) dari gas karbon dioksida (CO2), etanol, dan etilen oksida dengan kapasitas produksi sebesar 220.000 ton per tahun. Selain DEC, pabrik tersebut juga memiliki by-product yang mempunyai nilai jual yaitu etilen glikol dengan kapasitas 130.000 ton per tahun, etilen karbonat dengan kapasitas 1.000.000 ton per tahun, dan cellosolve dengan kapasitas 13.000 ton per tahun. Perancangan pabrik ini dimaksudkan untuk memenuhi 50% kebutuhan zat aditif gasolin yang diperkirakan akan meningkat sebesar 423.496 ton pada tahun 2023, dengan catatan penambahan zat aditif (DEC) pada gasolin mencapai performa optimum pada pencampuran sebesar 10% DEC. Direncanakan pabrik DEC ini akan didirikan di Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur, dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku CO2 yang didapat dari gas buang pabrik PT. Badak NGL dan etanol yang dibeli dari PT. Celanese yang terletak dekat dengan pabrik DEC yang akan didirikan. Dalam proses pembuatan DEC tersebut, terdapat empat unit proses utama: Pre-Treatment, Sintesis, Separasi, dan Pemurnian Produk. Dari perhitungan analisa ekonomi, didapatkan IRR sebesar 35 % per tahun, POT selama 4,75 tahun, dan BEP sebesar 32%. Dengan investasi berasal dari modal sendiri sebesar 20% dan pinjaman sebesar 80% dengan total investasi senilai Rp 1.161.779.753.500. Secara keseluruhan dari segi teknis dan ekonomis, pabrik DEC dari CO2, etanol, dan etilen oksida layak untuk didirikan.