摘要:Dalam peradaban Barat, jiwa tidak diakui keberadaannya sebagaimana akal. Berbeda halnya dalam pandangan Islam, menurut pandangan Ibn Qayyim manusia merupakan makhluk yang memiliki jasad dan ruh sekaligus dan hakikatnya manusia sebagai makhluk ruhani bukan diukur dari fisik dan fungsinya saja, melainkan lebih kepada jiwanya. Artikel ini akan membahas bagaimana pendidikan jiwa menurut Ibn Qayyim. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif konten analisis. Ibn Qayyim menyatakan pentingnya peran jiwa bagi kehidupan manusia, sebab jiwa merupakan inti dari manusia dalam menuju kesempurnaannya. Menurut Ibn Qayyim kesejahteraan manusia hanya dimiliki bagi orang yang jiwanya terdidik, dalam arti terbebas dari hawa nafsu negatif dan kehinaannya. Di sini jiwa terlihat memiliki peranan penting dalam membentuk kualitas kehidupan seseorang. Jiwa manusia itu merupakan sesuatu yang tidak mati dan selalu sadar akan dirinya, jiwa pada hakikatnya sebagai subtansi yang berbeda dengan tubuh, jiwa terpisah secara esensial dengan tubuh. Jadi, jiwa bukanlah tubuh akan akan tetapi jiwa akan selalu terhubung dengan tubuh, jiwa tak selalu tergantung pada penampilan tubuh, sebab manusia bisa saja memiliki tubuh bersih namun berjiwa kotor.