摘要:The As a developing country with various backgrounds, Indonesia is facing a double burden malnutrition problem, underweight and overweight, in all range of age. Besides focusing on malnutrition as one of unfinished business of the MDGs, overweight or well-known as obesity is one of the risk factors of chronic diseases such as Diabetes and Hypertension which mentioned in Sustainable Development Goals (SDGs). One of the causes of obesity is the unbalance between diet and physical activity. Obesity can be classified based on body mass index, waist circumference, and the ratio of waist/hip circumference. Waist circumference is needed to classify central obesity. The aim of this study was to determine the correlation between physical activity and waist circumference. This study was performed using crossectional design towards resident of Cijulang sub-district of Pangandaran, West Java. Data were obtained using a GPAQ and additional questionnaire by interview method. The result of the analysis of the data using the gamma test indicated that there is a significant correlation between physical activity and waist circumference (p0 ,0001) with a moderate correlation coeffi cient (r=0,444). This suggests that h igher physical activity was significantly associated with normal waist circumference (80 cm female and 90 cm male). Abstrak Sebagai negara berkembang dengan latar belakang penduduk yang sangat beragam, Indonesia menghadapi tantangan double burden of nutrition yaitu permasalahan underweight dan overweight pada hampir semua usia. Selain perlu terus memberikan perhatian yang memadai terhadap penanganan isu kekurangan gizi (malnutrition) yang juga merupakan salah satu unfinished business of the MDGs, overweight atau lebih sering dikenal dengan obesitas merupakan faktor resiko penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi. termasuk di dalam kerangka pembicaraan Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu penyebab obesitas adalah tidak seimbangnya asupan makanan dengan aktivitas fisik. Obesitas dapat diklasifikasikan berdasarkan index masa tubuh, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang/pinggul. Khususnya untuk obesitas sentral dibutuhkan pengukuran lingkar pinggang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan lingkar pinggang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang pada masyarakat Kecamatan Cijulang Pangandaran Jawa Barat. Data diperoleh menggunakan kuisoner GPAQ dan tambahan lain dengan metode wawancara. Hasil analisis korelasi menggunakan uji gamma antara aktivitas fisik dengan lingkar pinggang menunjukan nilai signifikan (p 0.0001) dengan nilai korelasi (r=0,444) sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat aktivitas fisik berbanding lurus dengan lingkar pinggang normal (80cm pada wanita dan 90cm pada pria).