摘要:Indonesia merupakan negara yang mengalami kenaikan kejadian obesitas, hipertensi dan diabetes setiap tahunnya. Keadaan ini membuat meningkatnya prevalensi sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kombinasi dari sejumlah kondisi, yaitu hipertensi, hiperglikemia, hiperkolesterolemia, hipertrigliserida dan peningkatan ukuran lingkar perut. Asupan energi dan pola makan yang berlebihan, peningkatan kejadian obesitas, aktivitas fisik sedentari dan riwayat risiko penyakit menjadi faktor resiko sejumlah kondisi penyebab terjadinya sindom metabolik. Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah pesisir pantai di Provinsi Jawa Barat yang secara demografis dimungkinkan tingginya konsumsi garam yang dapat memicu hipertensi. Pola makan dan aktivitas fisik yang tidak baik bagi kesehatan serta rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya sindrom metabolik memengaruhi jumlah kejadian sindrom metabolik. Pengabdian masyarakat ini dilakukan sebagai upaya preventif melalui pengisian kuisioner untuk mengetahui pola makan dan aktivitas fisik masyarakat kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran serta pengukuran lingkar perut untuk mengetahui prevalensi resiko terjadinya sindrom metabolik. Dari 544 responden rata-rata berusia 30 tahun, 129 orang mempunyai lingkar perut yang tidak normal, 47% mengkonsumsi manis setiap hari 32% mengkonsumsi asin setiap hari dan 56% tidak olahraga setiap hari.