摘要:Penerapan pembelajaran penjasorkes sangat berbeda jauh dengan pandangan makna asli dari proses pembelajaran penjasorkes yang seharusnya di sekolah. Proses pembelajaran penjasorkes di sekolah tidak hanya menekankan pada tujuan olahraganya saja, akan tetapi dengan aktivitas jasmani dan olahraga yang dilakukan tersebut bisa mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memodifikasi pembelajaran terutama pada pembelajaran permainan, supaya pembelajaran lebih menarik dan tidak terjadi kejenuhan. Permasalahan itulah yang menjadi dasar penelitian mengenai modifikasi alat dalam upaya meningkatkan hasil belajar keterampilan bermain bulutangkis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (the classroom action research), yaitu suatu penelitian yang berbentuk kajian yang bersifat reflektif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SDPercobaan Negeri Setiabudi Bandung. Serta pengambilan data dilakukan dengan menggunakan GPAI untuk aspek penilaian permainan bulutangkis. Hasil pengolahan data dari setiap siklus yang dilakukan adalah sebagai berikut: pada observasi awal keputusan yang diambil yaitu sebesar 21,83; keterampilan yang dilakukan sebesar 21,83; dan gerak pendukung sebesar 22,17. Selanjutnya pada siklus I keputusan yang diambil yaitu sebesar 39,83; keterampilan yang dilakukan sebesar 39,33; dan gerak pendukung sebesar 40,67. Dan pada siklus II keputusan yang diambil yaitu sebesar 63,5; keterampilan yang dilakukan sebesar 61,5; dan gerak pendukung sebesar 71,83. Dari setiap siklus tersebut terjadi peningkatan hasil belajar keterampilan bermain bulutangkis yang berarti. Kesimpulannya yaitu penerapan permainan bulutangkis yang dimodifikasi dalam pendidikan jasmani dengan latar belakang penelitian tindakan kelas memberikan peningkatan yang bermakna terhadap keterampilan bermain bulutangkissiswa di SD Percobaan Negeri Setiabudi Bandung.