摘要:Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia sehingga harus selalu terjamin ketersediaannya. Data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali tahun 2020 menyatakan bahwa proporsi pengeluaran pangan masyarakat Provinsi Bali tahun 2019 sebesar 43,92% dan masih tergolong tahan pangan, namun belum menjamin ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan karena kehilangan pekerjaan semakin menambah tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana ketahanan pangan rumah tangga petani yang dilihat berdasarkan proporsi pengeluaran pangan rumah tangga, tingkat konsumsi energi (TKE) dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga. Penelitian ini dilaksanakan di Subak Sembung dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang petani subak dan dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis silang dan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar rumah tangga petani berada pada kondisi rentan pangan karena banyak rumah tangga dengan proporsi pengeluaran pangan tinggi (>60%). Variabel pendapatan usahatani, pendapatan non usahatani, pengeluaran pangan dan harga beras berpengaruh signifikan terhadap proporsi pengeluaran pangan yang juga berpengaruh terhadap ketahanan pangan rumah tangga petani. Upaya memperbaiki kondisi ketahanan pangan diharapkan dapat dilakukan dengan mengurangi proporsi pengeluaran pangan pada masing-masing rumah tangga.