摘要:Bangunan adalah salah satu penyumbang terbesar untuk pemanasan global. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan lingkungan di bidang konstruksi adalah penerapan konsep bangunan ramah lingkungan. Paper ini bertujuan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dasar, pemahaman kriteria, serta hambatan dalam adopsi bangunan ramah lingkungan pada konsultan perencana di Sumatera Selatan. Kuesioner disebarkan secara online lewat Google Form dan mendatangi kantor konsultan perencana secara langsung. Penilaian kuesioner menggunakan Skala Likert. Hasil dari kuesioner diuji validitas dan reliabilitas data menggunakan SPSS versi 25. Hasil menunjukkan bahwa 97,9% responden memahami konsep bangunan ramah lingkungan, akan tetapi hanya 21,1% yang mengetahui contoh bangunan ramah lingkungan yang sudah tersertifikasi oleh GREENSHIP. Hasil juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden memahami manfaat bangunan ramah lingkungan untuk efisiensi energi dalam pengurangan konsumsi energi. Hambatan yang paling penting adalah kurangnya sosialisasi dan dukungan pemerintah, serta kurangnya pengalaman dalam merencanakan bangunan ramah lingkungan. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan atau rekomendasi bagi pelaku industri jasa konstruksi dalam praktik green building sehingga dapat meningkatkan penerapan konsep green building yang lebih efektif dan efisien.