摘要:Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengungkap kiprah seorang tokoh dalam membangun dan mengembangkan Lembaga Adat RurukanNabawadatala yang merupakan wadah untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan citra, nilai, dan tatanan budaya sebagai implementasi dari program Sumedang Puseur Budaya Sunda (SPBS). Pola tri tangtu yang dijadikan pijakan dalam membangun dan mengembangkan budaya daerah setempat masih relevan diterapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dan metode kualitatif deskriptif dalam mengungkap berbagai fenomena menarik terkait pesona budaya dan alam Desa Citengah, dengan keterlibatan Ki Madhari sebagai salah satu tokoh masyarakat yang berupaya membangun nilai kebermanfaatan dari kekayaan seni dan budaya, serta anugrah geografis alam yang indah. Hasilnya menunjukkan bahwa tata kelola yang baik dengan pendekatan humanis dari seorang tokoh mampu mencitrakan nilai, dan manfaat kebudayaan menjadi sesuatu yang bernilai estetika dan ekonomi.