摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaknai dinamika kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah efektif di SD Kanisius Kadirojo, Sengkan, dan Duwet. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket. Analisis datanya menggunakan analisis induktif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kepemimpinan kepala sekolah sangat bermakna dalam mengembangkan sekolah efektif di SD Kanisius Kadirojo, Sengkan, dan Duwet. Kondisi awal sekolah “memprihatinkan” kemudian mereka mengembangkan menjadi kondisi sekolah saat ini, yang eksis, mampu bertahan hidup, menarik minat masyarakat, bahkan berkembang dalam kualitas, dan sedikit banyak bertumbuh dalam kuantitas. SD Kanisius Kadirojo menjadi sekolah adiwiyata mandiri nasional; jumlah murid stabil; banyak murid berprestasi; dan memiliki kekhasan keterampilan daur ulang. SD Kanisius Sengkan menjadi sekolah yang menarik minat masyarakat; jumlah murid bertambah pesat (tiga parallel); warga sekolah berprestasi dan memiliki kekhasan perikanan lele. SD Kanisius Duwet berhasil menarik minat masyarakat sehingga muridnya terus bertambah; banyak murid berprestasi; dan warga sekolah memiliki keramahan yang spontan.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memaknai dinamika kepemimpinan kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah efektif di SD Kanisius Kadirojo, Sengkan, dan Duwet. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket. Analisis datanya menggunakan analisis induktif interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika kepemimpinan kepala sekolah sangat bermakna dalam mengembangkan sekolah efektif di SD Kanisius Kadirojo, Sengkan, dan Duwet. Kondisi awal sekolah “memprihatinkan” kemudian mereka mengembangkan menjadi kondisi sekolah saat ini, yang eksis, mampu bertahan hidup, menarik minat masyarakat, bahkan berkembang dalam kualitas, dan sedikit banyak bertumbuh dalam kuantitas. SD Kanisius Kadirojo menjadi sekolah adiwiyata mandiri nasional; jumlah murid stabil; banyak murid berprestasi; dan memiliki kekhasan keterampilan daur ulang. SD Kanisius Sengkan menjadi sekolah yang menarik minat masyarakat; jumlah murid bertambah pesat (tiga parallel); warga sekolah berprestasi dan memiliki kekhasan perikanan lele. SD Kanisius Duwet berhasil menarik minat masyarakat sehingga muridnya terus bertambah; banyak murid berprestasi; dan warga sekolah memiliki keramahan yang spontan.