出版社:Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University
摘要:Dalam konteks komunikasi, globalisasi bisa kita pahami sebagai sebuah relasi sosial dalam sebuah kesatuan ruang dan waktu. Ada dua kubu berbeda dalam memahami globalisasi dan pengaruhnya pada identitas yakni, pertama, kubu yang berfikir globalisasi sebagai sesuatu yang positif karena mampu membentuk identitas brand yang bersifat global dengan tetap membawa keyakinan dan nilai budaya lokal di tingkat dunia. Kedua, pihak yang melihat globalisasi sebagai sesuatu yang negatif dan menganggap globalisasi sebagai ancaman identitas. Dengan menggunakan metode literature review, tulisan ini mencoba menggali fenomena evolusi identitas brand di tengah nilai global dan lokal. Berdasar pada Teori Imperialisme Budaya (cultural imperialism theory) terdapat penegasan bahwa sistem ekonomi global didominasi oleh negara maju. Sebuah brand harus memiliki identitas yang kuat dalam membangun positioningnya di tengah pasar global dengan unique value menjadi modal utama untuk bersaing sehingga mampu memenangkan pasar. Di tengah maraknya perdebatan mengenai globalisasi kemudian muncul konsep project identity dan hybrid brand dan menegaskan bahwa sebenarnya brand lokal bisa bangkit dan bersaing dengan produk global .
其他摘要:Dalam konteks komunikasi, globalisasi bisa kita pahami sebagai sebuah relasi sosial dalam sebuah kesatuan ruang dan waktu. Ada dua kubu berbeda dalam memahami globalisasi dan pengaruhnya pada identitas yakni, pertama, kubu yang berfikir globalisasi sebagai sesuatu yang positif karena mampu membentuk identitas brand yang bersifat global dengan tetap membawa keyakinan dan nilai budaya lokal di tingkat dunia. Kedua, pihak yang melihat globalisasi sebagai sesuatu yang negatif dan menganggap globalisasi sebagai ancaman identitas. Dengan menggunakan metode literature review, tulisan ini mencoba menggali fenomena evolusi identitas brand di tengah nilai global dan lokal. Berdasar pada Teori Imperialisme Budaya (cultural imperialism theory) terdapat penegasan bahwa sistem ekonomi global didominasi oleh negara maju. Sebuah brand harus memiliki identitas yang kuat dalam membangun positioningnya di tengah pasar global dengan unique value menjadi modal utama untuk bersaing sehingga mampu memenangkan pasar. Di tengah maraknya perdebatan mengenai globalisasi kemudian muncul konsep project identity dan hybrid brand dan menegaskan bahwa sebenarnya brand lokal bisa bangkit dan bersaing dengan produk global .