摘要:Kebiasaan buang air besar sembarangan masih dilakukan oleh kurang lebih 45% penduduk Indonesia yang umumnya tinggal di pedesaan. Kebiasaan tersebut tidak hanya karena kurangnya kesadaran akan kebutuhan sanitasi, namun juga dikarenakan keterbatasan pilihan teknologi dan sarana sanitasi yang tersedia di tingkat lokal. Puskesmas Kubu II, Kecamatan Kubu telah berusaha menerapkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) untuk menggugah kesadaran masyarakat akan kebutuhan sanitasi dan memfasilitasi untuk terbangunnya aksi kolektif masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di sisi lain, isu terbuangnya air setelah menyiram closet menjadi isu penting dan berpotensi menjadi hambatan program sanitasi di daerah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkenalkan teknologi Septik Tank Biofilter kepada wirausaha sanitasi di daerah tersebut. Para wirausaha diberikan pembekalan mengenai cara pengaplikasian Septik Tank Biofilter dengan semaksimal mungkin menggunakan media lokal. Selama proses pendampingan kendala yang dihadapi calon pengusaha sanitasi adalah pengetahuan tentang aplikasi teknologi Septik Tank Biofilter dan masih sedikitnya wirausaha yang mau menerapkan teknologi ini sebelum dipasarkan . Semua kendala ini diharapkan dapat diatasi dengan membangun komunikasi antara puskesmas, pemerintah desa, masyarkat pengguna mengenai solusi pendanaan dan dukungan untuk upaya peningkatan kebutuhan.
关键词:Sanitasi, Septik Tank Biofilter, Wirausaha Sanitasi