摘要:Pertumbuhan suatu wilayah merubah pola penggunaan lahan tidak hanya di kawasan perkotaan (urban) akan tetapi juga terjadi pada wilayah dengan karakteristik perdesaan (rural) seperti Kabupaten Humbang Hasundutan. Sebagai salah satu kabupaten yang baru berkembang sejak terbentuk tahun 2003, perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Humbang Hasundutan mengindikasikan terjadinya dampak negatif terhadap lingkungan seperti munculnya lahan terdegradasi akibat deforestasi dan isu kerentanan lingkungan di beberapa kecamatan yaitu erosi dan bahaya longsor. Model CLUE-S (the Conversion of Land Use and its Effects at Small region extents) adalah suatu pemodelan spasial untuk mensimulasikan perubahan penggunaan lahan berdasarkan kuantifikasi hubungan secara empirik berbagai faktor pendorong untuk memprediksi perubahan penggunaan lahan di masa yang akan datang. Hasil analisis perubahan penggunaan lahan menunjukkan bahwa di Kabupaten Humbang Hasundutan terjadi deforestasi seluas 5,362 hektar selama periode tahun 2003-2013. Proyeksi perubahan penggunaan lahan berdasarkan laju perubahan alami menunjukkan luas penggunaan lahan hutan pada akhir tahun 2033 hanya tersisa sebesar 27.5% dari luas wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. Kondisi ini menjadi tidak sesuai dengan proporsi luas hutan yang dialokasikan menurut pola ruang dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yaitu sebesar 30% dari luas wilayah. Pemodelan menggunakan skenario kawasan terbatas dan alokasi rehabilitasi lahan hutan dapat mempertahankan hutan lebih dari 30% dan berkontribusi mengembalikan penutupan vegetasi hutan pada lahan terdegradasi sebesar 47.87%. Kata kunci: CLUE-S, lahan terdegradasi, hutan, perubahan penggunaan lahan