首页    期刊浏览 2024年12月01日 星期日
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Evaluasi program wajib belajar 12 tahun pemerintah daerah Kota Yogyakarta
  • 本地全文:下载
  • 作者:Yenny Merinatul Hasanah ; Cepi Safruddin Abdul Jabar
  • 期刊名称:Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
  • 印刷版ISSN:2337-7895
  • 出版年度:2017
  • 卷号:5
  • 期号:2
  • 页码:228-239
  • DOI:10.21831/amp.v5i2.8546
  • 语种:English
  • 出版社:Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
  • 摘要:Penelitian ini bertujuan mengevaluasi: (1) pelaksanaan program (2) pencapaian tujuan program, dan(3) hambatan-hambatan pelaksanaan program wajibbelajar 12 tahun di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy evaluation program . Hasil penelitian program wajib belajar 12 tahun di Kota Yogyakarta bukan Compulsory Education , tetapi lebih merupakan Basic Education Program (BEP) yang didasari Universal Besic Education (UBE) yang pada hakekatnya berarti penyediaan akses yang sama untuk mengikuti pendidikan dasar terhadap anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun: (a) kecukupan tanaga pendidik belum terpenuhi pada jenjang SD, (b) ketersediaan sarana prasarana belum terpenuhisecara keseluruhan, dan(c) ketersediaan pembiayaan pendidikan sudah terpenuhi. (2) pencapaian tujuan program wajib belajar 12 tahun: (a) meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS), (b) mengurangi Angka Putus Sekolah (APS), (c) meningkatkan Angka Melanjutkan (AM), (d) program wajib belajar sudah dapat meningkatkan anak lulus minimal SMA/SMK dan sederajat, dan (e) terwujudnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan untuk semua. (3) Hambatan-hambatan Program Wajib Belajar 12 Tahunadalah: (a)rendahnya daya beli/tingkat partisipasi masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, (b) rendahnya minat anak dan kesadaran orang tua kurang terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan, (c) masih adanya anak putus sekolah di Kota Yogyakarta (d) sosialisasi program wajib belajar 12 tahun kurang maksimal, dan (e) tidak tepatnya subsidi (KMS) pemerintah Kota Yogyakarta. Kata kunci: evaluasi, pelaksanaan program,tujuan program, hambatan program AN EVALUATION OF THE 12 YEAR COMPULSORY EDUCATION PROGRAM OF THE CITY GOVERNMENT OF YOGYAKARTA Abstract This study aims to: (1) evaluate the implementation (2) achievement of the purpose, and (3) obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program in Yogyakartacity.This study is an evaluation using the qualitative approach.Model used in this research is discrepancy evaluation model. The results of this study that the 12-year compulsory education program Yogyakarta instead of Compulsory Education, but rather the Basic Education Program (BEP) which is based on the Universal Besic Education (UBE) which essentially means providing equal access to basic education.(1) Theresults indicate that in the implementation of the 12 year compulsory education program: (a) the adequacyof educators isnot met, (b) the infrastructure is not ready, and (c) the educational funding isready. (2) The purpose the 12 yearcompulsory education program in the city of Yogyakarta is: (a) to improvethe welfare of the community, (b) to relieve the burden of education costs, (c) to make effort for students to pass a minimum of SMA/SMK and equal, (d) to increase enrollment rates, and (e)to expandaccess and equity in education for all. (3) The obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program are: (a) the low purchasing power and public participation in the funding of education, (b) the low interest in children and awareness of parents about the importance of education for the future, (c) theschool drop out of children in the city of Yogyakarta, (d) the minimum socialization of 12 years compulsory education, and (e) the lack of accuracy (KMS) of government subsidies. Keywords : evaluation,program implementation,program objectives, program constraintsv
  • 其他摘要:Penelitian ini bertujuan mengevaluasi: (1) pelaksanaan program (2) pencapaian tujuan program, dan(3) hambatan-hambatan pelaksanaan program wajibbelajar 12 tahun di Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Model evaluasi yang digunakan adalah discrepancy evaluation program . Hasil penelitian program wajib belajar 12 tahun di Kota Yogyakarta bukan Compulsory Education , tetapi lebih merupakan Basic Education Program (BEP) yang didasari Universal Besic Education (UBE) yang pada hakekatnya berarti penyediaan akses yang sama untuk mengikuti pendidikan dasar terhadap anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan Program Wajib Belajar 12 Tahun: (a) kecukupan tanaga pendidik belum terpenuhi pada jenjang SD, (b) ketersediaan sarana  prasarana belum terpenuhisecara keseluruhan, dan(c) ketersediaan pembiayaan pendidikan sudah terpenuhi. (2) pencapaian tujuan program wajib belajar 12 tahun: (a) meningkatkan Angka Partisipasi Sekolah (APS), (b) mengurangi Angka Putus Sekolah (APS), (c) meningkatkan Angka Melanjutkan (AM), (d) program wajib belajar sudah dapat meningkatkan anak lulus minimal SMA/SMK dan sederajat, dan (e) terwujudnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan untuk semua. (3) Hambatan-hambatan Program Wajib Belajar 12 Tahunadalah: (a)rendahnya daya beli/tingkat partisipasi masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan, (b) rendahnya minat anak dan kesadaran orang tua kurang terhadap pentingnya pendidikan untuk masa depan, (c) masih adanya anak putus sekolah di Kota Yogyakarta (d) sosialisasi program wajib belajar 12 tahun kurang maksimal, dan (e) tidak tepatnya subsidi (KMS) pemerintah Kota Yogyakarta. Kata kunci: evaluasi, pelaksanaan program,tujuan program, hambatan program   AN EVALUATION OF THE 12 YEAR COMPULSORY EDUCATION PROGRAM OF THE CITY GOVERNMENT OF YOGYAKARTA Abstract This study aims to: (1) evaluate the implementation (2) achievement of the purpose, and (3) obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program in Yogyakartacity.This study is an evaluation using the qualitative approach.Model used in this research is discrepancy evaluation model. The results of this study that the 12-year compulsory education program Yogyakarta instead of Compulsory Education, but rather the Basic Education Program (BEP) which is based on the Universal Besic Education (UBE) which essentially means providing equal access to basic education.(1) Theresults indicate that in the implementation of the 12 year compulsory education program: (a) the adequacyof educators isnot met, (b) the infrastructure is not ready, and (c) the educational funding isready. (2) The purpose the 12 yearcompulsory education program in the city of Yogyakarta is: (a) to improvethe welfare of the community, (b) to relieve the burden of education costs, (c) to make effort for students to pass a minimum of SMA/SMK and equal, (d) to increase enrollment rates, and (e)to expandaccess and equity in education for all. (3) The obstacles in the implementation of the 12 year compulsory education program are: (a) the low purchasing power and public participation in the funding of education, (b) the low interest in children and awareness of parents about the importance of education for the future, (c) theschool drop out of children in the city of Yogyakarta, (d) the minimum socialization of 12 years compulsory education, and (e) the lack of accuracy (KMS) of government subsidies. Keywords : evaluation,program implementation,program objectives, program constraintsv
  • 关键词:evaluasi;pelaksanaan program;tujuan program;hambatan program
国家哲学社会科学文献中心版权所有