摘要:Desa Pohsanten memiliki potensi besar dalam bidang pertanian dan peternakan. Potensi komoditi buahbuahan sangat besar sehingga mampu membantu perekonomian masyarakat desa seperti potensi tanaman kakao. Prospek bisnis kakao menarik minat masyarakat untuk dibudidayakan dan diolah menjadi produk yang bernilai tinggi. Namun kelompok tani ini belum mengetahui dengan baik bagaimana cara pengolahan buah kakao dengan benar sehingga hasil yang diperoleh masyarakat juga tidak meningkat. Potensi energi alternatif dari biogas kotoran sapi sebenarnya sangat tinggi, tetapi gapoktan belum memanfaatkannya secara optimal, walaupun disana sudah terdapat instalasi pengolahan biogas. Salah satu penyebabnya adalah biogas yang dihasilkan masih mengandung H2S dan menyebabkan alat-alat biogas tersebut cepat korosi. Metode pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama adalah persiapan dan pembekalan, tahap kedua implementasi kegiatan di lapangan, dan tahap ketiga evaluasi dan monitoring keberlanjutan program. Tahap persiapan dimulai dengan dosen pembimbing lapangan dan mahasiswa audensi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menentukan skala prioritas kegiatan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada di masyarakat. Tahap implementasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan penyuluhan maupun praktek di lapangan. Sedangkan tahap ketiga adalah evaluasi dan monitoring dilakukan oleh tim pelaksana/dosen pembimbing lapangan dan koordinator KKN untuk melihat dampak dan keberlanjutan program yang sudah dilaksanakan.