摘要:Provinsi Bali memiliki empat buah danau alam yang terletak di tiga kabupaten yaitu, Danau Beratan, di Kabupaten Tabanan, Danau Buyan dan Tamblingan di Kabupaten Buleleng dan Danau Batur di Kabupaten Bangli. Danau Beratan memiliki potensi sumberdaya perikanan dengan kekayaan jenis seperti : Ikan Mujair, Nila , Nilem , Karper, Nyalian, Lele, Gabus, Betok, Sepat, dan Ikan Zebra. Budidaya perikanan di sisi utara danau sudah dikembangkan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). keberadaan ikan zebra yang dominan di suatu perairan menyebabkan pertumbuhannya menjadi lebih cepat daripada jenis ikan lainnya dan cenderung menjadi spesies pengganggu. Kondisi ini menyebabkan ketidakseimbangan sistem perikanan di Danau Beratan bahkan menimbulkan keresahan masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya di perairan tersebut. Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan ini adalah metode penangkapan langsung ( direct capture ) bersama masyarakat nelayan dan pelaku lainnnya dengan mengunakan alat jaring kitcrik /pencar ( hand ne t), alat jebak/bubu ( trapper ), serok atau ancho dan alat tangkap listrik ( electrofishing ). Metode yang lainnya adalah Focus Group Discussion (FGD) untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada Kelompok Nelayan Mina Puspa Merta, serta melakukan diskusi dan urun pendapat (umpan balik) tentang penanggulangan dan penangkapan ikan zebra yang merupakan masalah pokok di ekosistem perairan Danau Beratan. Populasi ikan zebra yang terus meningkat harus segera ditindaklanjuti dengan cara menangkapnya secara berkala, agar ikan-ikan asli atau ikan lokal yang bernilai ekonomis tinggi tidak hilang dari ekosistemnya.