摘要:Kebutuhan sumber daya lahan dan air cenderung meningkat karena pertumbuhan jumlah penduduk, kepentingan pembangunan, dan perubahan gaya hidup. Persaingan menggunakan lahan dan air pada akhirnya akan menggeser ketersediaan mereka untuk pertanian. Status petani dan keberlanjutan bisnis usahatani akan mengukur keberadaan subak di tengah kebutuhan lahan untuk kepentingan non pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status petani dan kelangsungan usaha tani dengan keberadaan subak di Kecamatan Kuta Utara. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Jumlah responden adalah 60 anggota petani yang dikumpulkan secara proporsional random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status petani dan keberlanjutan bisnis usahatani memiliki pengaruh positif dan sangat signifikan dengan keberadaan subak. Nilai pengaruh tidak langsung yang merupakan pengaruh status petani melalui kelangsungan usaha pertanian lebih besar daripada pengaruh langsung. Ini membuktikan bahwa status petani belum maksimal mempertahankan keberadaan subak. Variabel pembentuk kontinuitas usaha usahatani memiliki nilai tertinggi yang berarti bahwa variabel tersebut dapat dijadikan patokan dalam mempertahankan keberadaan subak. Saran untuk Kramasubak di Kecamatan Kuta Utara adalah bahwa diharapkan dapat lebih aktif dalam melakukan kegiatan kelompok tani yang dapat membantu perekonomian. Pelaksana di bidang pertanian / akademisi dapat membantu mengubah pola pikir petani dan dapat membantu dalam memasok panen ke vila atau restoran lokal. Pemerintah dapat mendukung untuk menyiapkan mesin penggilingan padi yang dilengkapi dengan pengering.