摘要:Bencana lumpur berdampak pada lansekap wilayah Kabupaten Sidoarjo khususnya di Kecamatan Porong, Kecamatan
Tanggulangin, dan Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Fenomen bencana lumpur yang terjadi pada tahun 2006 ternyata
saat ini masih memberikan ancaman lanjutan (secondary hazards) pada lingkungan sekitarnya, seperti pencemaran air,
amblesan tanah, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dampak ancaman lanjutan
(secondary hazard) terhadap lingkungannya dan dilanjutkan pada pola persebaran spasial wilayah terdampak dari risiko
secondary hazards bencana lumpur di Kabupaten Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif untuk mendeskripsikan karakteristik bencana lumpur yang kemudian divisualkan secara spasial melalui
pemetaan. Berdasarkan hasil analisis bahwa (1) risiko Secondary Hazards di kawasan luapan lumpur lapindo bervariatif
diantaranya pencemaran air dan tanah, pencemaran udara, amblesan tanah dan perubahan mata pencaharian. Salah
satunya pada pencemaran air yaitu berubahnya warna dan bau yang tidak sedap (2) Pencemaran air memiliki pola
persebaran tersebar dan tertinggi. Hal ini disebabkan pencemaran air tidak diikuti oleh batas administrasi. satu titik sungai
yang tercemar di sekitar luapan bencana lumpur akan berdampak pada sungai lainnya.