摘要:Desa Sibetan yang terletak di Kecamatan Bebandem Karangasem, telah terkenal sebagai sentra penghasil salak di Bali. Tanaman salak sudah diusahakan secara turun-temurun oleh hampir semua penduduk dan sudah tentu telah menjadi bagian penting bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Disamping terkenal dengan ikon salaknya, Desa Sibetan juga memiliki panorama alam yang indah, udara sejuk dan segar, aksesibilitasnya mudah dicapai, dan memiliki berbagai jenis keanekaragaman hayati salak sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai obyek agrowisata berbasis salak. Kegiatan pengabdian dengan skim Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengkoleksi plasma nutfah salak yang ada di Desa Sibetan, kemudian dikonservasi menjadi Kebun Botani plasma nutfah untuk mendukung Desa Sibetan sebagai obyek agrowisata berbasis salak. Kegiatan dilakukan dari April 2017-September 2018, menggunakan pendekatan masyarakat sasaran diajak berkerja bersama-sama ( working with community ) dan bekerja sambil belajar ( learning by doing) melalui penerapan metode Entrepreneurship Capacity Building (ECB) dan Technology Transfer (TT) . Jenis kegiatan yang dilakukan yaitu identifikasi dan koleksi keragaman kultivar plasma nutfah salak, pelatihan dan transfer teknologi pembuatan bibit, penanaman hasil koleksi menjadi kebun botani plasma nutfah (arboretum), dan pemeliharaan arboretum dengan menerapkan Good Agricultural Practices/GAP . Dari kegiatan telah berhasil diidentifikasi dan dikoleksi 12 jenis plasma nutfah salak yang ada Desa Sibetan, yaitu Salak Bingin, Gondok, Getih/Merah, Gula Pasir, Injin, Kelapa, Nangka, Nenas, Pade, Penyalin, Turis/Mangku, dan Sudamala. Bibit salak hasil koleksi dikonservasi dalam satu areal khusus menjadi kebun botani plasma nutfah atau arboretum, kemudian dipelihara dengan menerapkan cara budidaya yang baik dan benar bersama peserta.