期刊名称:SOCA (SOCIO-ECONOMIC OF AGRICULTURRE AND AGRIBUSINESS)
出版年度:2019
卷号:13
期号:3
页码:396-408
DOI:10.24843/SOCA.2019.v13.i03.p09
出版社:SOCA (SOCIO-ECONOMIC OF AGRICULTURRE AND AGRIBUSINESS)
摘要:Bunga melati termasuk jenis tanaman florikultura dengan warna kelopak putih dan memiliki aroma yang sangat harum. Bunga melati banyak dimanfaatkan untuk kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat maupun sebagai bahan baku industri. Penggunan bunga melati semakin mengalami penurunan karena banyak industri lebih memilih menggunakan essence bunga melati. Harga jual bunga melati cenderung mudah mengalami fluktuasi karena produksi bunga melati ditentukan oleh musim dan permintaan pada peringatan hari raya serta upacara adat tertentu. Tujuan penelitian adalah menganalisis tentang pendapatan yang diterima petani bunga melati dan menganalisis adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pendapatan usahatani bunga melati. Penelitian di laksanakan pada bulan September 2018 di Kecamatan Batang dan Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang. Metode penelitian menggunakan metode survei dan metode pengumpulan data melalui wawancara. Metode untuk mengambil sampel dengan menggunakan teknik Slovin, penentuan jumlah responden dari masing-masing kecamatan menggunaka alokasi proporsional. Metode analisis data menggunakan analisis pendapatan, uji dengan model regresi linier berganda dan uji beda dengan one sample t test. Hasil penelitian menunjukan pendapatan petani bunga melati sebesar Rp 3.330.909,-/0,51 ha/bulan. Hasil analisis one sample t test menunjukan pendapatan petani lebih besar dibandingkan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Faktor biaya bibit, biaya tenaga kerja, biaya pestisida, biaya pupuk, dan harga jual berpengaruh secara simultan maupun parsial pada pendapatan yang diterima petani bunga melati di Kabupaten Batang..
其他摘要:Jasmine is a type of floriculture plant, that is white and has a very fragrant aroma. Jasmine flowers are widely used for activities related to customs as well as industrial raw materials. The use of jasmine is increasingly decreasing because many industries use the essence of jasmine because they are cheaper. The selling price of jasmine flowers tends to fluctuate because the production of jasmine is determined by the season and requests for certain festivals and ceremonies. The purpose of this study was to analyze the income of jasmine flower farmers and analyze the factors that influence the income of jasmine flower farming. The research was carried out in September 2018 in Batang District and Kandeman District, Batang Regency. The research method uses survey methods and data collection methods through interviews. The method for taking samples using Slovin techniques, determining the number of each sub-district using proportional allocation. Methods of data analysis using income analysis, multiple linear regression test and one sample t-test. The results showed that the income of jasmine flower farmers was Rp. 3,330,909 / 0.51 ha / month. The results of the analysis of one sample t-test show that the income of jasmine flower farmers is greater than the District Minimum Wage (UMK). Factors of seed costs, pesticide costs, fertilizer costs, selling prices and labor costs have an effect on simultaneously or partially on the income of jasmine flower farmers.