摘要:Meskipun banyak kritik dan kontroversi, drama TV agama telah memantapkan dirinya sebagai salah satu program TV yang paling banyak ditonton di Indonesia. Seperti banyak yang lain dari jenisnya, drama TV agama menyibukkan diri dengan konflik sekitar karakter wanitanya. Tapi karena dicap sebagai drama religius, orang mungkin bertanya-tanya bagaimana prinsip-prinsip agama yang diterapkan pada program hiburan seperti ini. Pertanyaan ini ditujukkan pada bagaimana program menggambarkan peran karakter wanita di tempat umum: apakah memberdayakan perempuan melalui karakter wanita nya, atau tidak? Sebuah analisis framing dilakukan pada tiga drama TV agama yang disiarkan pada tahun 2010 telah menemukan beberapa kesimpulan. “Ketika Cinta Bertasbih” dan “Para Pencari tuhan (4 musim)” telah berhasil menggambarkan karakter wanita dalam peran penting dalam mengatasi isu-isu publik kontemporer. Sementara itu, “Safa & Marwah” gagal dalam mengenai masalah tersebut. “Safa & Marwah” didominasi oleh masalah domestik dan konflik yang dibingkai karakter wanita dalam stereotipe tradisional yang paling ketinggalan zaman.